MEMBINCANG KOPERASI BERSAMA DIREKTUR ICA-ASIA FASIFIC & MR.ROBBY TULUS | ARSAD CORNER

MEMBINCANG KOPERASI BERSAMA DIREKTUR ICA-ASIA FASIFIC & MR.ROBBY TULUS

Sabtu, 28 Juli 20180 komentar


MEMBINCANG KOPERASI BERSAMA 
DIREKTUR ICA-ASIA FASIFIC  & MR.ROBBY TULUS

Hari ini, minggu, 29 Juli 18, Kopkun Institute menggelar informal meeting dengan 2 (dua) insan penting dalam organisasi koperasi dunia, khususnya Asia Pacipic, yaitu Mr. Robby Tulus yang pernah menjabat sebagai Chairman ICA-AP (International Cooverative Alliance-Asia Fasific) dan Mr. Balu Iyer, aktivis koperasi berkebangsaan India, yang saat ini menjabat sebagai Chairman ICA-AP.  Informal meeting ini di gelar di RM Red Chilli, di jalan wisata Baturraden. Hadir dalam agenda berkelas ini, segenap pengurus dan pengawas Kopkun; para direksi, deputy & pengawas Kopkun Institute, Ketua Dekopinda Kab. Banyumas, Manajemen KPRI SEHAT RSMS; Manajemen KPRI NEU RSU Banyumas dan; Pegiat Credit Union.

Disamping membincang tentang sejarah & perkembangan karya Kopkun, juga  napak tilas seputar jejak Kopkun Institute hingga menjadi satu institusi yang dipercaya oleh berbagai pihak dalam hal produk-produk pemikiran dan pendampingannya. Peta tentang gerakan koperasi di wilayah Banyumas tak luput menjadi bahasan. Hal ini menjadi relevan,sebab Sang Chairman ICA-AP ingin mendapat potret realitas koperasi di wilayah Banyumas dan juga gagasan/pemikiran yang mendeskripsikanprototype pengembangan koperasi di kota kelahirannya (baca: Purwokerto).

Mendapati semangat yang demikian fantastic dalam menumbuhkembangkan koperasi, khususnya para generasi mudanya, Mr. Balu Iyer terheran-heran dan kemudian bertanya bagaimana hal ini bisa mewujud?. Beliau juga menanyakan apakah “semangat serupa” di campaign-kan ke koperasi-koperasi di wilayah lainnnya?.  Form Purwokerto for Indonesia”, adalah kalimat yang mewakili segala hal yang sudah diperjuangkan segenap aktivis koperasi Purwokerto. Para aktivis purwokerto tidak berniat membangun ekslusivisme, seba koperasi memerlukan kerjasama mutual yang lebih meluas dan menyentuh semua golongan dan lapisan masyarakat. Aktivis koperasi purwokerto masih meyakini bahwa koperasi akan mempersatukan masyarakat Indonesia dan bahkan dunia dalam konteks mutual dan melahirkan manfaat nyata dan tidak terbatas. Koperasi juga diyakini sebagai bentuk perusahaan yang efektif meng-koreksi praktek-praktek kurang bijak ber-ekonomi dan melakukan eksploitasi sehingga menciptakan jurang ekonomi.  

Bung Firdaus, selaku Direktur Kopkun Institute juga menandaskan komitmen gerakan koperasi purwokerto melalui karya terbaru Kopkun Intitute, yaitu sebuah buku berjudul “Homo Cooperativus Collaboratus”. Buku ini adalah antologi prismatik dari para praktisi, peneliti dan akademisi. Ini bentuk investasi pengetahuan yang diharapkan efektif menjadi salah satu referensi pengetahuan dan sekaligus inspirasi untuk melahirkan koperasi-koperasi besar yang men-sejahterakan masyarakat, khususnya anggota koperasi itu sendiri. Untuk me-massifkan gerakan ini, Bung Firdaus juga menawarkan kepada ICA-AP untuk melihat hal ini sebagai sesuatu yang menarik untuk di sinergikan. Bahkan, bukan tidak mungkin juga di kolaborasi dengan koperasi-koperasi di India tempat Mr. Hulu Iyer berasal. “Koperasi Indonesia dan India memiliki sejarah dan dinamika berbeda, sehingga hal ini menjadi menarik untuk saling melengkapi satu sama lain”, demikian ungkap Bung Firdaus.   

Bu Novi, yang dalam informal meeting ini mengambil peran sebagai intrepreter, sesekali juga ikut menambahkan tentang bagaimana Kopkun dan Kopkun Institute berproses secara terus menerus sampai saat ini. "Capaian hari ini dan pesatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Kopkun Institute menjadi inspirasi untuk kami untuk terus melipatgandakan semangat", ungkap beliau.

Tentang perkembangan koperasi-koperasi pemuda dan mahasiswa juga sempat ditanyakan oleh Mr. Hulu Iyer. Bang Arsad Dalimunte Ketua Dekopinda yang kebetulan juga salah satu pembina FKKMI (Forum Komunikasi Koperasi  Indonesia) dan juga pernah menjadi pengawas Kopindo (Koperasi Pemuda Indonesia) mencoba merespon pertanyaan ini. “ semangat kaum muda dalam nerkoperasi, khususnya koperasi mahasiswa (kopma), tidak pernah surut dan terus mengembang. Hari ini, para kopma  sudah meyakini bahwa pendidikan adalah jalan strategis untuk membangun koperasi yang baik dan berkemampuan memproduksi manfaat bagi anggotanya. Mereka juga sedang berjuang   membangun relevansi nyata antara kegiatan pendidikan dan pertumbuhan usaha-usaha yang dijalankan oleh Kopma. Dengan demikian, pegelaran pendidikan tidak menjadi cost centre tetapi menjadi “potential income grow”. Untuk itu, para aktivis koperasi mahasiswa terus melakukan diversifikasi metode pendidikan agar relevansi itu terbangun dan terus tumbuh”, Ungkap Bang  Arsad Dalimunte.

Kalau Bung Herliana menjelaskan sejahrah perkembangan Kopkun sejak berdiiri sampai hari ini, Bung Aef mencoba menjelaskan penjelajahannya men-drive pedi help yang concern memberdayakan tukang becak untuk berbagai kegiatan produktif lainnya seperti membersihkan rumah, menata taman, memperbaiki rumah, membersihkan kendaraan dan lain sebagainya. “hal ini diinspirasi keinginan kuat untuk meningkatkan pendapatan para tukang becak yang menurun drastis pasca beroperasinya transportasi on-line”, ungkap Bung Aef dipenghujung penjelasannya.

Mr Hulu tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas apa yang beliau saksikan selama berkunjung ke Purwokerto. Beliau juga sempat menceritakan beberapa success story koperasi di negaranya dan juga di beberapa negara lainnya, khususya Asia Pasific.
Dalam informal meeting ini, Mr. Robby Tulus banyak membantu menjelaskan ke Mr. Hulu Iyer tentang semangat juang para aktivis koperasi purwokerto ini.  Kebetulan beliau merupakan salah satu inspirator lahirnya Kopkun di 2006 dan sampai saat ini terus mendapat update info tentang perkembangan Kopkun dan gerakan koperasi di Indonesia, termasuk kota Purwokerto.

Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved