MEMBINCANG KOPERASI BERSAMA
DIREKTUR ICA-ASIA FASIFIC & MR.ROBBY TULUS

Disamping membincang tentang
sejarah & perkembangan karya Kopkun, juga napak tilas seputar jejak Kopkun Institute hingga
menjadi satu institusi yang dipercaya oleh berbagai pihak dalam hal
produk-produk pemikiran dan pendampingannya. Peta tentang gerakan koperasi di wilayah
Banyumas tak luput menjadi bahasan. Hal ini menjadi relevan,sebab Sang Chairman
ICA-AP ingin mendapat potret realitas koperasi di wilayah Banyumas dan juga
gagasan/pemikiran yang mendeskripsikanprototype
pengembangan koperasi di kota kelahirannya (baca: Purwokerto).

Bung Firdaus, selaku Direktur
Kopkun Institute juga menandaskan komitmen gerakan koperasi purwokerto melalui
karya terbaru Kopkun Intitute, yaitu sebuah buku berjudul “Homo Cooperativus Collaboratus”.
Buku ini adalah antologi prismatik dari para praktisi, peneliti dan akademisi.
Ini bentuk investasi pengetahuan yang diharapkan efektif menjadi salah satu
referensi pengetahuan dan sekaligus inspirasi untuk melahirkan koperasi-koperasi
besar yang men-sejahterakan masyarakat, khususnya anggota koperasi itu sendiri.
Untuk me-massifkan gerakan ini, Bung Firdaus juga menawarkan kepada ICA-AP
untuk melihat hal ini sebagai sesuatu yang menarik untuk di sinergikan. Bahkan,
bukan tidak mungkin juga di kolaborasi dengan koperasi-koperasi di India tempat
Mr. Hulu Iyer berasal. “Koperasi Indonesia dan India memiliki sejarah dan
dinamika berbeda, sehingga hal ini menjadi menarik untuk saling melengkapi satu
sama lain”, demikian ungkap Bung Firdaus.
Bu Novi, yang dalam informal meeting ini mengambil peran sebagai intrepreter, sesekali juga ikut menambahkan tentang bagaimana Kopkun dan Kopkun Institute berproses secara terus menerus sampai saat ini. "Capaian hari ini dan pesatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Kopkun Institute menjadi inspirasi untuk kami untuk terus melipatgandakan semangat", ungkap beliau.

Tentang perkembangan koperasi-koperasi
pemuda dan mahasiswa juga sempat ditanyakan oleh Mr. Hulu Iyer. Bang Arsad
Dalimunte Ketua Dekopinda yang kebetulan juga salah satu pembina FKKMI (Forum Komunikasi
Koperasi Indonesia) dan juga pernah
menjadi pengawas Kopindo (Koperasi Pemuda Indonesia) mencoba merespon
pertanyaan ini. “ semangat kaum muda dalam
nerkoperasi, khususnya koperasi mahasiswa (kopma), tidak pernah surut dan terus
mengembang. Hari ini, para kopma sudah meyakini
bahwa pendidikan adalah jalan strategis untuk membangun koperasi yang baik dan berkemampuan
memproduksi manfaat bagi anggotanya. Mereka juga sedang berjuang membangun
relevansi nyata antara kegiatan
pendidikan dan pertumbuhan usaha-usaha yang dijalankan oleh Kopma. Dengan
demikian, pegelaran pendidikan tidak menjadi cost centre tetapi menjadi “potential
income grow”. Untuk itu, para aktivis koperasi mahasiswa terus melakukan
diversifikasi metode pendidikan agar relevansi itu terbangun dan terus tumbuh”,
Ungkap Bang Arsad Dalimunte.

Mr Hulu tak bisa menyembunyikan
kekagumannya atas apa yang beliau saksikan selama berkunjung ke Purwokerto.
Beliau juga sempat menceritakan beberapa success
story koperasi di negaranya dan juga di beberapa negara lainnya, khususya Asia
Pasific.
Dalam informal meeting ini, Mr.
Robby Tulus banyak membantu menjelaskan ke Mr. Hulu Iyer tentang semangat juang
para aktivis koperasi purwokerto ini. Kebetulan
beliau merupakan salah satu inspirator lahirnya Kopkun di 2006 dan sampai saat
ini terus mendapat update info
tentang perkembangan Kopkun dan gerakan koperasi di Indonesia, termasuk kota
Purwokerto.
Posting Komentar
.