DESIMINASI IMF-WBG ANNUAL MEETINGS 2018
KEPADA REGIONAL OPINION MAKER
Catatan 01 Hari Pertama Dari Pegelaran Desiminasi
IMF-WBG, Bali.
Prolog Tentang Disemenasi IMF-WBG
Indonesia akan menjadi
tuan rumah dalam pegelaran Annual Meeting
Intentational Monetary Fund World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018 nanti. Indonesia
pun menetapkan Bali sebagai tempat pegelaran
event akbar ini. Sebagai bagian dari men-sukseskan agenda ini, Bank Indonesia pun
menggelar “Desiminasi IMF-WBG Annual Meetings 2018 kepada Regional Opinion Maker”.
di Hotel Annaya, Bali tanggal 12-13 Juli 2018.
Agenda Desiminisasi
ini diikuti oleh para regional opinion maker yang mayoritas berasal dari akedemisi, media dan
penulis di seluruh wilayah kerja perwakilan BI di seluruh Indonesia. Untuk agenda ini, BI Perwakilan Purwokerto
mengirim 2 (dua) delegasi, yaitu Dr.Agus Suroso dari FEB Unsoed dan Muhammad
Arsad Dalimunte,SE, AK dari Kadin Banyumas. BI Purwokerto juga menyertakan Ilya,
salah satu staff nya sebagai pendamping.
Sebagai sebuah event
akbar nan fenomenal, agenda ini perlu lebih digaungkan sehingga masyarakat
lebih memahami, menyambut dan mendukung baik pegelaran AM IMF-WBG ini. Salah
satu upaya yang dilakukan BI adalah menggelar diseminasi kegiatan ini dengan
segenap stake holder, termasuk para
regional oponion maker dari seluruh wilayah kerja Bank Indonesia. Melalui event ini, di lingkungan para regional opinion maker diharapkan terbangun pemahaman dan semangat serupa tentang AM IMF-WB ini, terutama dari
sisi manfaatnya bagi pembangunan Indonesia. Selanjutnya, para regional opinion maker ini pun diharapkan menjadi mitra strategis BI
yang secara aktif men-sosialisasikan, meng-edukasikan dan mengkomunikasikan AM IMF-WB pada forum, media massa atau media diskusi
lainnya.
Prolog Tentang Annual IMF-WBG
Perwakilan BI Bali, Bapak
Kausa Imam, dalam prolognya menyampaikan bahwa pegelaran Desimininasi IMF-WBG
di bali 12-13 Juli 2018 ini merupakan pegelaran untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, BI juga mengadakan agenda serupa pada Desember 2017 di jakarta. “Melalui pegelaran desiminasi ini, diharapkan
akan bisa lebih meng-gaungkan pegelaran event akbar AM IMF-WBG di Oktober 2018
nanti”, ungkap beliau dalam sambutannya.
Beliau juga
menandaskan keyakinannya bahwa pemilihan bali sebagai tempat penyelenggaraan
akan berdampak significant terhadap pertumbuhan
ekonomi Bali sampai di angka 5,9% sd 6,3%.
Dengan jumlah peserta sekitar 15.000 yang berasal dari 189 negara diyakini akan
menghabiskan uang mereka lebih kurang Rp 1 Triliun disepanjang pegelaran event
ini. Angka ini akan mendongkrak geliat ekonomi di Propinsi Bali. Dalam jangka
panjang, pegelaran ini saja berdampak pada tumbuhkembang pariwisata di Bali, tetapi
juga pariwisata di daerah-daerah
lainnya. Hal lainnya adalah semakin meningkatnya arus investasi yang akan
semakin memacu dinamika ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Session I Diskusi


189 negara tercatat
sebagai anggota IMF-WBG. Artinya, dari 194 negara yang tercatat sebagai anggota
PBB, hanya ada 5 (lima) negara anggota PBB yang belum tercatat menjadi anggota
IMF-WB, yaitu. Korea utara, Kuba, Monaco,Andora dan licestin. Dengan demikian, dipastikan AM IMF-WBG 2018
nanti dipastikan akan dihadiri oleh delegasi 189 (seratus delapan puluh sembilan)
negara dengan prakiraan jumlah delegasi sampai menyentuh 15.000 orang. Jumlah negara yang akan hadir pada event ini
menjadi satu catatan fantastic, setidaknya
bila dibandingkan dengan event internasional lainnya sepeti KAA (Konfrensi Asia
Africa) yang dihadiri 29 negara; APEC Indoensia 2013 yang dihadiri 21 negara; ajang
Miss World dihadiri 127 negara dan; Asean
Games Jakarta 2018 yang akan dihadiri 45 negara.
Mentri Keuangan dan
Gubernur Bank Central daris semua anggota IMF –BWG dipastikan hadir di AM nanti.
Dari sisi output, AM ini akan melahirkan ragam kebijakan strategis dan kesepakatan-kesepakan
strategis yang kemudian menjadi referensi
atau rujukan bagi masing-masing
anggota IMF-WBG dalam merancang kebijakan ekonomi di negaranya. AM ini akan
menghasilkan konsep komprehensif yang berisi paket development support dan police
advice.
Oleh karena itu, AM menjadi demikian penting dan strategis
serta mendatangkan multiplier effect
yang positif. Oleh karena itu, Indonesia sangat serius berupaya mensukseskan
agenda ini. “Apa yang akan kita lakukan
akan membuka mata dunia tentang Indonesia”. Dari sisi pembiayaan, pegelaran
AM ini menelan angka sekitar 855,5 M, namun multiplier effect yang dihasilkan
dalam jangka pendek maupun jangka panjang jauh melebihi apa yang dikeluarkan
untuk menggelar event akbar ini. Hal
yang perlu dihindari adalah ”jangan sampai dunia melihat Indonesia
demikian positif, sementara orang Indonesia sendiri tidak faham kebaikan dan
keunggulan bangsanya sendiri”, ungkap beliau.
Sementara itu, Susiwijono
mewakili panitia pelaksana menjelaskan, terhitung Sejak 1946, Indonesia merupakan negara ke-4 di kawasan
Asia Tenggara yang dipercaya untuk menggelar AM ini. Menjadi tuan rumah
merupakan bentuk kepercayaan dari segenap angggota IMF-WBG. Disamping itu, ini
merupakan sebuah kebanggaan dan kesempatan yang harus dioptimalkan bagi
kepentingan pembangunan Indonesia.
Untuk itu, Indonesia
akan berupaya memaksimalkan kesempatan dari momentum penting ini. Untuk
mensukseskan AM ini, Indonesia melibatkan 28 kementrian dan lembaga yang
dipimpin oleh Bapak Luhut panjaitan selaku ketua panitia dan Bu Mentri keuangan
(Sri Mulyani) selaku wakil ketua. Ini juga menjadi peluang meningkatkan
kapasitas dan pengalaman dalam menggelar agenda level dunia. “Kita
bertekad, AM IMF-WBG 2018 akan menjadi perhelatan terbesar dunia di sepanjang
sejarah IMF-WBG”, ungkap Susiwijono menandaskan tekan Indonesia.


Posting Komentar
.