Kamis,
31 Mei 2018. TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kab. Banyumas menggelar satu rapat
koordinasi kerjsamana sosialisasi program “Belanja Bijak” dengan ulama dan tokoh masyarakat. Program
ini sebagai bagian dari upaya menekan angka inflasi disepanjang Ramadhan dan
juga menjelang lebaran. Hadir dalam rapat ini antara lain; Kemenag Kab. Banyumas, Kapolres, BPS Banyumas,
DPC Hismawa Migas, Ketua Assosiasi Perberasan, para Kyai, ustadz-ustadzah, tokoh
masyarakat dan Kadin Banyumas. Rapat di gelar diruang rapat Bank Indonesi
Perwakilan Purwokerto.
“Belanja
bijak” merupakan program unggulan TPID yang mencoba memantik partisipasi masyarakat
untuk ikut serta dalam menekan dan mengendalikan inflasi. Dalam konsep “belanja
bijak” ditekankan perlunya melakukan beberapa hal, antara lain; membuat Daftar Belanja yang
dibutuhkan dan bukan diinginkan; tidak
tergoda dengan ragam rayuan potongan harga; dan lain sebagainya. Disamping itu, juga dipandang perlu untuk terus menyuarakan perlunya menabung
untuk masa depan, membayarkan zakat bila sudah mencapai hisab, memberi bantuan kepada
musafir, mempererat tali persaudaraan dan hubungan kasih sayang, meringakan
kaum dhuafa dan juga bersedekah. Untuk mendukung
hal tersebut, pola hidup sederhana dan
pengendalian diri perlu di edukasikan dan dibangunkan kesadaran segenap anggota masyarakat. Spiritualitas
keagamaan menjadi begitu penting untuk dikuatkan dan hal ini dinilai sangat
relevan dengan momen sedang berlangsungnya Bulan Suci Ramadhan dan dilanjutkan perayaan
Iedul Fitri.
Berkaitan
dengan upaya menjaga stabilitas ekonomi, khususnya inflasi daerah di sepanjang Bulan Ramadhan dan
juga menjelang lebaran, Tim TPID berharap peran serta para ulama dan tokoh masyarakat, antara lain :
- memberikan ketauladanan terkait budaya tradisi dan konsumsi
- Dapat mengingatkan kepada masyarakat/ummat untuk menggunakan pendapatannya lebih bijak dan menghimbau para pedagang atau pelaku usaha untuk berperilaku jujur dan tidak mempermainkan harga yang pasti akan merugikan masyarakat.
- Menjelaskan bahwa Kestabilan harga ditenmtukan oleh persespi konsumen.
- Ikut serta mempengaruhi persepsi dan ekespektasi masyarakat sehingga terjaga inflasi daerah.

Selanjutnya,
Bapak Agus Chusaini menjelaskan tentang dampak inflasi yang antara lain : Barang
yang didapat semakin berkurang karena nilai uang makin turun, Menurunkan daya beli, meningkatkan
kesenjangan pendapatan, menurunkan daya saing, menghambat investasi produktif
dan perekonomian di jangka panjang

Bapak
Ir. Wahyu Budi Saptono. MSi, selaku Ketua TPID Kab. Banyumas berharap “program belanja bijak” ini disisipkan
kedalam materi dakwah yang disampaikan kepada para jama’ah. Dpenghujung, beliau
menegaskan bahwa “inflasi yang stabil maka kesejahteraan masyarakat juga akan stabil
dan bahkan meningkat (pendapatan riil masyarakat terjaga pada harga yang stabil
alias tidak dipermainkan). Untuk itu, kerjasama semua elemen menjadi kunci
keberhasilan dalam menekan dan mengendalikan inflasi.
Posting Komentar
.