M-SESSION 2017
A.
Sekilas Tentang M-Session
2017
Satu lagi karya keren dari HMJM
(Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen)
FEB Unsoed setelah sukses
menggelar Etion 2017 tingkat DIY-Jateng beberapa hari lalu. Kali ini,
mereka menggelar satu kompetisi bertajuk
M-Session
2017, sebuah ajang kelihaian dalam memecahkan berbagai kasus manajemen.
M-Session 2017 kali
ini ber-tema-kan “Global Ecomonic
Change Competition” dan dengan Tagline " Create Your Chance and Be
The Pioneer of Change". Lewat lomba semacam ini, peserta diharapkan dapat berpikir kritis melampaui batasan yang ada dan tidak berpatokan terhadap satu sudut pandang saja dalam penyelesaian permasalahan. Peserta didorong memilki keberanian menciptakan perubahan dan bukan hanya men-contoh. Lewat ajang ini, peserta lomba diharapkan memberikan sesuatu yang baru dan menginspiras serta.memiliki implikasi jangka panjang dimana peserta lomba mengambil inisiatif sebagai pelopor pembaharuan pembangunan ekonomi negeri ini.
Change Competition” dan dengan Tagline " Create Your Chance and Be
The Pioneer of Change". Lewat lomba semacam ini, peserta diharapkan dapat berpikir kritis melampaui batasan yang ada dan tidak berpatokan terhadap satu sudut pandang saja dalam penyelesaian permasalahan. Peserta didorong memilki keberanian menciptakan perubahan dan bukan hanya men-contoh. Lewat ajang ini, peserta lomba diharapkan memberikan sesuatu yang baru dan menginspiras serta.memiliki implikasi jangka panjang dimana peserta lomba mengambil inisiatif sebagai pelopor pembaharuan pembangunan ekonomi negeri ini.
B. Peduli Kualitas
HMJM sangat serius dengan kualitas
output dari event bergengsi ini. Hal ini terlihat dari beberapa hal yang
mewarnai sepanjang proses pegelaran yang antara lain :
1.
Tahapan
lomba yang tidak mudah. Secara
umum, kompetisi ini terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu ;

b.
Tahap
kompetisi ini dilaksanakan selama 4 (empat)
hari yang terdiri
dari 4 (empat) tahap, yaitu Fix The Problem,
Critical Thinking, Bonus session, Field Trip, dan Trip Case.
2. Obyektivitas
penilaian.
Sebagai gambaran, demi obyektivitas penilaian
di tahap the fixed problem diterapkan aturan sebagai berikut :
a.
peserta
tampil hanya dengan simbol nama group yang dibuat oleh mereka
sendiri. Mereka dilarang membawa identitas yang menjelaskan dari kampus mana
mereka berasal.
b.
Sterilisasi
peserta. Saat
satu tim presentasi didepan juri, peserta lain tidak boleh masuk ke dalam ruang
presentasi sehingga menghindarkan unsur penjiplakan satu sama lain.
c.
Timer. Timer dibuat pada layar komputer sehingga
setiap peserta dipastikan memiliki waktu yang sama dalam melakukan presentasi. Satu
orang panitia stanby memberikan code dan menghentikan presentasi bila waktu menunjukkan
titik nol.
3.
Pola
pengelolaan lomba yang begitu profesional. Profesionalisme pengelolaan ini merupakan buah dari
aplikasi sistem“open rekruitmen” dalam hal menyusun kepanitiaan. Pola ini
ternyata efektif membangun aura semangat dalam menjaga ke-magis-an sebuah kompetisi.
Hari ini, Selasa, 31 Oktober 2017, merupakan
tahap pertama dari 4 (empat) tahap yang direncanakan pada fase kompetisi, yaitu
“the
Fix Problem”. 16 (enam belas)
peserta yang lolos di tahap Pre-Case diberikan 2 (dua) soal yang di
create salah satu partner panitia, yaitu Kopkun Institute. Kali ini case yang diangkat
tentang manajemen sumber daya manusia dan kasus manajemen keuangan.
Bertindak sebagai juri dalam tahap ini adalah; (i) Mas Rama
mewakili alumnus manajemen; (ii) Bapak Eling mewakili dosen/ilmuwan dan; (iii)
Bapak Muhammad Arsad Dalimunte
mewakili praktisi manajemen.
Menarik mencermati setiap sajian
presentasi 16 (enam belas) peserta. 2 (dua) soal yang diberikan berhasil
memantik peserta berfikir keras dan memaksimalkan kreativitas. 7 (tujuh) menit yang
mereka miliki untuk presentasi. Mereka sajikan dengan berbagai gaya. Spirit
milenial terlihat dari konsep mereka dalam menyelesaikan masalag. Juga, terlihat
jelas bagaimana kreativitas dan kecepatan mereka merespon setiap pertanyaan
yang diajukan 3 (tiga) Dewan Juri. Satu catatan lagi yang layak diapresiasi, cara
mereka mengaku kesalahan bila salah
dalam berpendapat. Disana terlihat ada ketulusan dan kemauan tulus untuk
meng-koreksi.
Hari ini baru satu fase dari 4 (empat)
fase yang mereka jalani selama 4 (empat) hari. Semangat peserta dan kualitas hampir
sama, mengundang kepenasaran “siapa yang akan keluar jadi yang terbaik”.
Terlepas siapapun yang akan pemenang,
satu apresiasi sangat layak disematkan atas pegelaran ajang ini. “sungguh
ini sebuah pegelaran yang smart dan berhasil memantik kreativitas sebuah generasi”,
ungkap Salah satu juri, M.Arsad Dalimunte
Mereka adalah calon-calon manager handal dimasa depan karena mereka memiliki kualitas istimewa. Mereka punya gaya berbeda dalam melihat dan men-sikapi masalah. Mereka sungguh smart dan keren.
Mereka adalah calon-calon manager handal dimasa depan karena mereka memiliki kualitas istimewa. Mereka punya gaya berbeda dalam melihat dan men-sikapi masalah. Mereka sungguh smart dan keren.
Posting Komentar
.