STRATEGI JITU PEMASARAN PRDUK UMKM
MEMASUKI PASAR MODERN
A. Pengantar
Hari ini, 31 Juli 2017,
bertempat di Hotel Java Heritage, Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banyumas, menyelenggarakna temu usaha dengan mengambil
tema “Strategi
Jitu Pemasaran Produk UMKM memasuki Pasar Modern”. Peserta temu usaha
berjumlah lebih kurang 100 (seratus) orang. ini terdiri umkm, pengusaha hotel,
rumah makan, pabrik roti, perbankan, assoiasi pengusaha dan OPD di lingkungan Bayumas. Temu usaha ini menghadirkan 3 (tiga)
narasumber, yaitu : (i)

Dalam sambutannya, Ibu
Erni mewakili Kepada Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa melalui temu usaha ini diharapkan terbentuk
komunikasi strategis dan taktis diantara segenap stake holders kaitannya

Di Penghujung
sambutannya, beliau menyampaikan harapannya bahwa melalui temu usaha ini
berharap Investasi berbasis wilayah tumbuh kembang.
Sementara itu Bupati
Banyumas melalui Drs Nugroho Staff Setda, daam sambutannya menyampaikan
beberapa harapannya dari pegelaran temu usaha ini, antara lain : mewakili Bupati Banyumas menyampaikan
harapannya :
1. Terbagunnya komunikasi
yang baik di segenap stake holder
sehingga terbangun kemitraan usaha yang sinergis dan proporsional.
2. Eksisnya UMKM ditengah
krisis ekonomi nasional dan global membuktikan ketahanan UMKM dan juga
kontribusinya signifikan terhadap dinamika ekonomi. Oleh karena itu, UMKM perlu
membangun brand hebat berbasis kreativitas dan lokalitas sehingga bisa
membangun comparatvie advantage dan
memenangkan bersaing.
3. UMKM juga harus
melengkapi usahanya dari aspek legalitas,
4. Mmebnagun kesadaran
untuk membangun visi besar dengan mempelajari peta persaingan yang semakin
tinggi. Kesadaran untuk memberdayakan diri sebagai bekal penting untuk membangun
jaringan kitannya dengan perkuatan kapasitas diri dan perluasan market.
5. Temu usaha ini
merupakan salah satu upaya konkrit Pemkab Banyumas dalam memfasilitasi
bertemunya segenap stake holders yang mendukung peningkatan iklim investasi
kondusif dans ekaligus stratgei jitu produk umkm memasuki pasar modern. Untuk
itu, bupati berharap segenap audience memanfaatkan agenda kali ini dengan
serius, cermat dan sabar.
6. Jadikan momen ini sebagai
media menambah wawasan, relasi dan business
network yang akan mendorong akselerasi pertumbuhan. Semoga produk lokal
Banyumas semakin bisa bersaing di pasar lokal, global, reginal, nasional
berlandaskan iman dan taqwa.
B. Testimoni dan Apresiasi
Berdasarkan testimoni
Pak Agus mewakili manajemen Hotel Santika, ada beberapa kendala produk UMKM
dalam memasuki pasar modern, antara lain;
(i) Higienitas; (ii) kemasan kurang menarik sehingga sulit untuk dijual;
(iii) sistem pembayaran dan ; (iv) jenis
produk (tahan lama atau tidak). Semakin lama masa berlaku sebuah produk, semakin
besar potensi keterjualannya. Bapak Rofi’i mewakili pelaku UMKM Kramik membenarkan pendapat Pak Agus, khususnya
dalam kemasan. Bliau juga bertestimoni
tentang rasa syukurnya berkat bantuan fasilitasi pemkab Banyumas, produk beliau
sekarang sudah sampai ke Bali. Beliau sampai mengalami over order sehingga
kewalahan dalam mengalami permintaan.
C Ringkasan Papasan

Dalam presentasinya, beliau
juga menjelaskan seputar 7 (tujuh) arah kebijakan Kemendag RI, yaitu : (i)
Mengamankan pangsa ekspor di pasar utama; (ii) memerluas pangsa pasar ekspor di
pasar prospektif dan hubungan perdagangan internasional; (iii) meningkatkan
diversifikasi produk ekspor; (iv) mengamankan pasar domestik untuk meningkatkan
daya saing produk nasional; (v) meingkatkan kontribusi usaha dagang kecil
menengah (USKM); (vi) meingkatkan perlindungan konsumen dan; (vii) meningkatkan
efisiensi sistem distribusi dan logistik.
Sementara itu, Bapak
Adi Putranto mewakili Manajemen Moro menyampaikan tentang kendala umum
pemasaran UMKM, antara lain :
- Strategi pemasaran. UMKM
cenderung passive dan menunggu konsumen.
- Keterbatasan dalam mmebaca
selera pasar, mengenalkan pesaing, mmeposisikan produknya di pasar,
mengenal kelemahan produknya diantara produk pesaing.
- Keterbatasan SDM. Biasanya
pelaku UMKM melakukan segala sesuatunya sehingga mencari pasar malah
terbengkalai.
- Standarisasi produk lemah.
Banyak produk UMKM yang di retur
dikarenakan kualitas produk tidak sesuai pesanan.
- Kemampuan dalam memenuhi
permintaan dalam jumlah besar karena keterbatasan dana. Namun demikian,
hal ini mengakbatkan hilangnya kepercayaan pasar.

- Tidak terikat pada Tempat tertentu, bisa dimana
aja seperti by online
- Alat pembayaran bisa non
tunai/transfer
- Penjual dan pembeli tidak
harus bertemu langsung
- Harga sudah tertera dan
diberi barcode
- Barang beraneka ragam dan
biasanya tahan ama
- Tata letak tempat sangat
dipehatikan.
- dsb
Posting Komentar
.