MENGGAGAS PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS dan INOVASI | ARSAD CORNER

MENGGAGAS PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS dan INOVASI

Selasa, 06 Juni 20170 komentar

MENGGAGAS PENINGKATAN DAYA SAING 
MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS dan INOVASI


A.  PEGELARAN RAPAT KRENOVA
Hari ini, Rabu 07 Juni 2017, Bappeda menggelar satu rapat yang diikuti berbagai unsur mulai dari unsur birokrasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Banyumas, swasta besar, universitas, anggota masyarakat,  komunitas-komunitas krenova dan juga Kadin Banyumas.  Rapat digelar di Ruang Rapat Lantai 2 Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto.

Rapat ini meng-agendakan  “Pembahahasan Draft Peraturan Bupati Tentang Sistem Pelayanan Penelitian, Pengembangan Inovasi Daerah dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kabupaten Banyumas


B. MENALAR URGENSI GAGASAN PENGEMBANGAN KRENOVA
Pak Denny, Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto dan juga bertindak sebagai tuan rumah pada pertemuan ini, dalam pengantarnya menyampaikan terima kasih berkesempatan menjadi tuan rumah sehingga BI lebih dekat dengan mitra kerja. Sejak  2016, BI sangat mendukung terciptanya smart city di purwokerto sebagaimana sudah dikembangkan dikota-kota lain sperti bandung, banyuwang dan
lain sebagainya. Fakta menunjukkan bahwa pertumbhan ekonomi terakselerasi oleh  teknologi, inovasi dan kreativitas. Oleh karena itu, BI juga mulai mendorong penerapan transaksi-transaksi non-tunai dibeberapa bank teknis. Upaya ini juga terus disosialisasikan seperti di tempat-tempat lain seperti pasar manis,  pesantren dan lain sebagainya. Oleh karena itu, BI concern mendukung setiap pengembangkan kreativitas, inovasi dan pemanfaatan teknologi, karena kami meyakini titik tumbuhkembang ekonomi sangat
bergantung pada hal-hal tersebut. Dipenghujung sambutannya, beliau menyatakan siap memfasiltasi pertemuan-pertemuan berikutnya.   

Bapak Eko selaku kepala Bappeda Kab. Banyumas selaku pimpinan rapat, mengawali rapat dengan menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah  memiliki fungsi penelitian dan pengembangan. Fungsi serupa  juga ada pada universitas-universitas. Aktivitas litbang juga merupakan inspirasi sahih peningkatan daya saing sebuah daerah. Pada aktivitas litbang yang beragam tema dan berlangsung terus menerus, membuat potensi kreatif  dan inovasi terdeteksi dan menjadi referensi dalam mengembangkan. 

Sebagai satu bahan auto koreksi, pengembangan kreativitas dan inovasi di lingkungan Kabupaten Banyumas cenderung masih terhambat dan stagnan. Hal ini ditengarai disebabkan oleh beberapa hal berikut ini : (i) Upaya menggali krenova belum maksimal; (ii) Layanan libang masih parsial; (iii) Layanan litbangda terbatas struktur; (iv) Komunitas relawan belum diberdayakan; (v) Potensi pembiayaan litbang belum tergali dan (vi) Kebutuhan teknologi UMKM belum teridentifikasi.  Sebagai satu catatan penting, terbatasnya pendanaan dalam aktivitas litbang memerlukan peran serta pihak swasata. Pihak Swasta selaku sektor produktif yang beroperasi dilingkungan Kabupaten Banyumas diharapkan memiliki kepedulian dan tergerak memberi daya dukung terhadap setiap aktivitas  

Atas terhambatnya laju kreativitas dan inovasi, diperlukan perubahan sistem yang memberi jalan bagi semangat penemuan dan pengembangkan kreativitas dan inovasi di segenap stake holder. Setelah Bappeda melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan komunitas, muncul gagasan untuk membentuk layanan litbang terpadu sebagai strategi percepatan terwujudnya kabupaten kreatif dan inovasi melalui perubahan sistem pelayanan penelitian dan pengembangan daerah.   

Dalam tindaklanjutnya, kemudian disusun konsep rancangan yang melingkupi regulasi dan aksi. Dalam lingkup regulasi menyangkut tentang hubungan antar kelembagaan; sistem pelayanan beserta; hak & kewajiban.  Sementara itu, dari sisi aksi meliputi MoU antar stake holder; pembentukan UPT Bappedalitbang; membentuk kelembagaan Saberina; integrasi layanan litbang dalam PLUT  


C. SESI DISKUSI 

  1.         Ada satu pemikiran kritis dimana nilai manfaat penelitian universitas masih kurang familiar dengan kehidupan masyarakat, sehingga belum memiliki nilai signifikansi terhadap pertumbuhan kualitas  kehidupan masyarakat. Hal ini merupakan  persoalan serius dan memerlukan aksi lanjutan. Oleh kaena itu aplikasi pola semacam Triple Helik yang mendudukan bersama antara government, businessman dan akademisi  menjadi sangat penting agar setiap hasil litbang bisa memberi dampak nyata bagi dinamika kehidupan masyarakat dalam arti luas.   
  2.    “Adanya hilirisasi hasil-hasil penelitian bersifat wajib dan merupakan sarana Perguruan Tinggi untuk menjangkau masyarakat dengan hasil-hasil penelitiannya”, hal ini diungkapkan perwakilan Kampus UMP. KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga menjadi media yang dimanfaatkan kampus untuk mensosialisasikan hasil-hasil penelitian.  Hal ini disampaikan untuk menandaskan  komitmen tinggi  terhadap persoalan penelitian dan serta pengembangan serta membangun dampak positif bagi kehidupan masyarakat. 

  3.     Secara prinsip, Kadin Banyumas apresiasi dan mendukung adanya rencana besar pembentukan layanan terpadu litbang. Hal ini merupakan terobosan strategis bagi pengembangan ragam potensi dan bakat-bakat hebat yang bila dimobilisas dengan tepat akan berdampak pada akeselerasi daya saing daerah.  Namun demikian, sekedar pengingat bahwa setiap gagasan baru memerlukan energi besar, konsistensi spirit dan integritas tinggi agar menemukan titik efektivitasnya.  Untuk itu, perlu sebuah team work yang merupakan gabungan dari beberapa unsur stake holder dan siap berkontribusi maksimal. Tim ini harus memiliki concern tinggi dalam mendeteksi ragam persoalan yang sedang menjadi keresahan masyarakat,  mendorong tumbuhkembangnya kreasi dan inovasi di segenap stake holder, sigap dan bijak dalam merespon setiap dinamika dan memiliki kemampuan meng-koneksikan berbagai unsur demi terwujudnya sinergitas yang berkontribusi pada penyelesaian setiap persoalan, potensi penyelesaian permasalahan dan terfasilitasinya setiap gagasan pengembangan dan terapresiasinya setiap inisiatif dari anggota masyarakat .  
  4.  .      Bapak Fadhil staff BI Perwakilan Purwokerto menyampaikan “Tidak ada inovasi akan membuat hidup stag. Inovasi tidak saja berbasis persoalan yang sedang melanda, tetapi juga bisa berbasis gagasan genuine sehingga melahirkan nilai tambah baru”. 
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved