KOPERASI PONDOK PESANTREN AN-NAJAH MELUASKAN MIMPI | ARSAD CORNER

KOPERASI PONDOK PESANTREN AN-NAJAH MELUASKAN MIMPI

Senin, 26 Juni 20170 komentar

KOPERASI PONDOK PESANTREN AN-NAJAH MELUASKAN MIMPI

Kamis, 23 Juni 2017 menjadi terasa begitu special dengan kehadiran DR. Roqib, seorang dosen senior IAIN Purwokerto, pengasuk pondok Pesantrean An-najah dan juga ketua Forum Kerukunan Ummat Beragama Kab.Banyumas. Beliau sengaja silaturrahmi ke kediaman M.Arsad Dalimunte, aktivis koperasi yang kebetulan juga menjabat sebagai Ketua Dekopinda Banyumas.

Disamping silaturahmi, kehadiran DR. Roqib juga dimaksudkan untuk berdiskusi seputar misi besar beliau, yaitu “meluaskan makna pesantren’. Beliau ingin kehadiran pesantrean An-Najah Purwokerto memberi sinar dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Beliau sedang berfikir keras bagaimana pesantrean ini melakukan akselerasi sehingga keberadaannya di tengah masyarakat memberikan dampak luas khususnya dalam membangun kesejahteraan dan kehidupan masyarakat sekitar yang lebih berkualitas.  

Beliau ingin meng-integrasikan ilmu agama ke dalam keseharian hidup ummat. Beliau ingin masyarakat meng-intrepretasikan agama ke dalam kehidupan horizontal masyarakat, tidak terbatas pada kaum muslim saja karena Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Beliau menyadari bahwa ini bukan pekerjaan mudah, namun harus terus didorong sehingga tertemukan formula efektif. Semua sudah ada dalam alqur’an dan hadist, hanya saja kita jarang mau melakukan pendalaman sehingga terjebak pada rutinitas ritualitas nan sakral. Kita belum mampu menterjemahkan agama sebagai tuntunan dalam membangun kehidupan ekonomi, sosial, budaya. Kita masih cenderung memisahkan urusan dunia dan akhirat, padahal keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Sebagai langkah awal, beliau ingin men-dorong koperasi berposisi di garda depan dalam urusan pembangunan ekonomi, sosial dan budaya. Koperasi An-Najah yang saat ini baru tahap tumbuh harus diakselerasi sehingga karya-karya koperasi bisa lebih men-sejehaterakan melaui edukasi efektif.

Diskusi menarik ini akhirnya berujung kesepakatan untuk menyusun satu prototype yang akan menjadi guideline sederetan agenda. Penyusunan disepakati akan dilakukan usai lebaran iedul fitri dan kemudian di aply dengan meng-optimalkan para santri dan bersinergi aktif masyarakat. Dengan demikian, tahapan-tahapan prototype bisa dijalankan secara bertahap dan berkesinambungan.  

Usai kesepakatan terbentuk, Ustadz Roqib yang hadir bersama 2 (dua) santrinya pun berpamitan sekitar jam 23.00 Wib.  



Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved