MENGKRITISI EFEKTVITAS PEGELARAN AGENDA “TEMU USAHA”

Ada satu fakta menarik dari testimoni pelaku UMKM melalui Ketua Forum
Komunikasi UMKM, Ibu Ning. Belia menyampaikan
bahwa sampai saat ini belum ada transaksi antar pelaku usaha pasca temu
usaha. Artinya, LoI yang ditandatangani bersama Bupati Banyumas belum berjalan
efektif. Para calon partner masih kurang respon tiap
kali umkm datang untuk menawarkaan kerjasama. Hal ini menunjukkan belum
adanya klik/titik temu antar pelaku UMKM dengan para Pengusaha Besar.
Bu Erni, dalam kapasitasnya sebagai Kabag. Pemasaran BPMPP menyampaikan
bahwa pemerintah tidak akan pernah menyerah untuk terus membangun sinergitas
antara pelaku UMKM. Peran Assosiasi juga perlu ditingkatkan melalui
konsolidasi agar terjadi perkuatan di lingkungan internalnya. Peningkatan kapasitas juga perlu dilakukan
secara terencana sehingga meningkatkan kemampuan UMKM dalam mengembangkan
jaringan dan kemitraan saling menguntungkan. Hal senada disampaikan oleh
Pak Tasroh selaku staff bidang pemasaran yang bertindak sebagai moderator di
acara kali ini. Beliau menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung
percepatan pertumbuhan/pengembangan UMKM. Ragam pendekatan terus dilakukan dan
dikembangkan sehingga terjadi akselerasi pertumbuhan UMKM.
Menanggapi testimoni
ketua UMKM itu, Om Dimas Gustamam mewakili Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia) BPC Banyumas menyampaikan bahwa dalam tindaklanjut sebuah LoI
tersebut memerlukan persiapan yang matang dari kedua belah pihak, mulai
dari kesiapan format kerjasama dan strategi. UMKM juga perlu menyiapkan profile
usaha yang dijalankan sehingga lebih mudah untuk dikenal dan didalami. Beliau
mengingatkan bahwa .transaksi tidak harus terjadi dipertemuan pertama. Artinya, komunikasi yang intensif perlu
dilakukan guna membangun atau mendatangkan kepercayaan. Om dimas juga memberi
masukan kepada BPMPP untuk memastikan bahwa para pelaku usaha yang akan
diharapkan menerima produk UMKM mengerti secara utuh tentang harapan Pemkab dan
juga para pelaku UMKM terhadap mereka saat dihadirkan dalam temu usaha.
Muhammad arsad D,
selaku Wakil Ketua Kadin, menyampaikan bahwa para pelaku UMKM perlu membangun
percaya diri dan kebanggaan (pride).
Orientasi yang dibangun adalah kemandirian dan komunikasi yang terjalin dengan
pengusaha besar dalam situasi keseimbangan dan saling menghargai satu sama
lain. Disamping itu, forum komunkasi juga perlu meng-intensifkan komunikasi di
tingkatan internalnya sehingga lebih solid. Beliau ber-ide bagaiamana kalau dalam rangka penguatan
kelembagaan UMKM, perlu juga digagas untuk membentuk satu perusahaan yang
dimiliki bersama para pelaku UMKM ( Badan hukum PT atau Koperasi) sehingga
terbuka peluang bertindak lebih luas dan mendatangkan kemanfaatan yang lebih. Dengan adanya perusahaan yang dimiliki bersama,
maka bisa dilakukan distribusi peran antara pelaku UMKM dan Perusahaan
tersebut. Intinya, antara perusahaan dan pelaku UMKM bersifat saling mendukung
dan menguatkan. ]
Dipenghujung acara
terbentuk kesepakatan antara Kadin
Banyumas, Hipmi BPC Banyumas dengan
forum UMKM untuk meningkatkan intensitas
komunikasi sehingga mempermudah dalam penyerapan persoalan dan sekaligus cepat
dalam menemukan solusi yang aplikatif. Berkaitan dengan peningkatan efektivitas
pegelaran agenda temu usaha disepakati untuk memperbaiki content acara sehingga lebih memiliki daya dorong bagi pertumbuhan
dan perkembangan UMKM di Kabupaten Banyumas.
Posting Komentar
.