MEN-DRIVE GERAKAN KEDAULATAN PANGAN
DI DESA WLAHAR WETAN, KEC. KALIBAGOR, KAB
BANYUMAS
23.10 WIB
bukanlah waktu ideal untuk menggelar meeting,
tetapi begitulah Om Herry menggangu semua orang untuk mendiskusikan satu karya
sosial dalam kontek desa. Ini merupakan bagian dari rangakaian tindak lanjut dari
seminar Menjangkarkan Kedaiulatan Pangan
Melalui Integrated Farming berbasis
koperasi Pemberdaya yang digelar tanggal 20 Oktober 2016 di Fakultas Pertanian,
Unsoed.
Hadir
dalam agenda ini, Om Firdaus (Direktur Kopkun Institute), Anis Sa’adah (Aktivis
Kopkun Institute), Om Herry (aktivis sosial) dan Muhammad Arsad D (Ketua
Dekopinda Kab. Banyumas). Tidak ketinggalan Mas Dodit selaku Kepala Desa
Wlahar, satu desa yang akan dijadikan pilot
project.
“Kita harus tegas bahwa
perjuangan ini untuk siapa. Pada titik dimana ada warga sebagai subyek, maka
harus dilatih warga untuk mengemukakan kegelisahannya,tingkat pemahaman
terhadap persoalan yang membeliatnya dan
bagaimana pola fikir warga dalam memaknai dan mensikapi persoalan itu”, jelas
Om Herry dalam membuka diskusi

“Idealnya proses pemberdayaan lahir dari
gerakan bottom up, namun bukan tidak mungkin diawali dari officialisasi
(inisiasi top dawn dari pemerintah desa) dan pada tahap tertentu dilakukan
de-officialisasi (dimana pemerintah desa menarik diri secara sengaja) dengan
target terbentuknya keberdayaan”, ungkap Om Firdaus mengawali reaksinya.

1100 KK
harus sejahtera secara ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini harus diperjuangkan
dalam semangat pemberdayaan dan kemandirian. Kalau kemudian ada dana desa dan
infrastruktur desa serta logistik lainnya, itu berfungsi sebagai daya dukung. Dalam
hal ini, maka keterbangunan kualitas masyarakat menjadi fokus utama dalam
gerakan ini. Bila kemudian ada 900 KK berprofesi petani, maka tema “integrated farming” menjadi sangat
relevan diperjuangkan di Desa Wlahar. Ujung dari gerakan ini adalah terbangunnya
kedaulatan pangan. “Ini memang perjuangan jangka
panjang, namun harus dimulai”, tegas Om Firdaus.
The struggle is beginning...pergerakan akan
dimulai di Desa Wlahar. Belanja ilmu, pengalaman dan terknologi akan dijadikan
modal utama. Mendatangkan orang-orang sukses diajak masuk untuk memaparkan
keberhasilannya dan sekalgus dimintai pendapat guna akselerasi pencapaian mimpi
besar tentang keterbangunan sebuah desa. Simpul semangat ini akan dimulai dari
penyusunan road map.
Posting Komentar
.