KETIKA “GERAKAN MENABUNG Rp 1000/HARI”
ME-WISATA-KAN SEGENAP PENGHUNINYA KE BANDUNG
A. TOUR
Purwokerto, 09/10/16. Wajah-wajah
sumringah itu hadir satu per satu dan ahirnya tepat jam 20.00 wib semua sudah kumpul.
Tak lama kemudian, Bis yang akan membawa mereka pun tiba. Sesaat kemudian, Mas
Indra Sang Tour Leader langsung
meng-absensi seluruh peserta dan sekaligus mengatur posisi duduk masing-masing.
Bagi mereka yang berangkat suami- istri atau menyertakan putera/i-nya
dipastikan duduk bersebelahan dan atau berdekatan. Dengan demikian, kenyamanan
dan kebahagian perjalanan ini
dimulai sejak titik 0 (Nol) kilometer. Bersama
salah satu suami anggota dasawisma, Bapak Suharto, do’a bersama pun dukumandangkan
untuk bermohon keselamatan perjalanan sejak
berangkat sampai pulang dengan rute Purwokerto menuju beberapa titik wisata pavorite
di sekitar wilayah Propinsi Jawa Barat. Sekitar 20.30 wib, Rombongan
beranggotakan 34 orang itu pun start
meningalkan Kota Mendoan
Purwokerto.
2,5 tahun bukanlah waktu singkat dan
konsitensi mereka dalam menabung layak diapresiasi dan bahkan sangat baik untuk
ditiru siapapun. Pesan strategis dari aksi ini bukan terletak pada besaran akumulasi
atau tabungan harian yang hanya Rp 1.000,
tetapi pada terbangun dan terjaganya
kemauan untuk konsisten menabung
sehingga terbentuk kebiasaan/budaya baru
di keseharian para ibu-ibu tersebut.

Catatan lain yang tidak kala menariknya adalah pola pengambilan
tabungan harian dimana para ibu-ibu ini secara bergiliran
menyambangi rumah anggotanya setiap pagi. Pada setiap rumah terdapat semacam
cup/kotak/kaleng tempat uang Rp 1.000,oo yang dimasukkan setiap
paginya
sebelum pergi belanja ke pasar. Penggunaan cup/kotak/kaleng ini efektif mempermudah dalam memungut tabungan dan waktu yang diperlukan menjadi sangat singkat sehingga
tidak mengganggu kegiatan lainnya. Disamping efektivitas, penggunaan sistem
ini mendorong peningkatan kualitas interaksi
antar anggota yang pada akhirnya berdampak
positif pada penguatan tali silaturrahmi yang semakin
me-rekatkan satu sama lain. Salah satu imbas yang bisa terlihat adalah semakin
mudahnya meng-organisasi
anggota untuk jenguk bersama setiap
kali ada anggota atau tetangga yang sakit dan atau sedang dirawat di rumah
sakit. Dengan kata lain, semangat kegotongroyongan diantara anggota Dasawisma
Sledri kian kuat berkat program ini.
Pola control
program ini juga cukup unik dan sangat membumi. Setiap anggota yang mendapat
giliran menarik tabungan selalu dibekali satu kertas berikut pulpen lengkap
dengan tas/kantong. Pada pojok bagian bawah kanan kertas itu tertera saldo
akumulasi tabungan sehingga semua anggota bisa mengetahui capaian. Disamping
itu, anggota yang kebagian tugas memungut tabungan cukup membubuhkan chek-list
pada kolom yang tersedia, sehingga mudah dicerna siapapun dan apapun tingkat
pendidikannya. Disamping itu, setiap bulannya juga diterbitkan rekapitulasi
tabungan masing-masing anggota dan diperlihatkan pada setiap kali kumpulan
bulanan digelar.
B. APRESIASI,
INTREPRETASI & IMAJINASI
Fakta langgenggnya gerakan para ibu-ibu ini tidak saja mendatangkan
kekaguman, apresiasi, tetapi juga meng-inspirasi pemaknaan dan bahkan imajinasi
futuristic pada skala yang lebih luas.
......bersambung di tulisan Bagian 02
Posting Komentar
.