KADO INDAH GERAKAN KOPERASI BANYUMAS SAAT JUGURAN BERSAMA BUPATI | ARSAD CORNER

KADO INDAH GERAKAN KOPERASI BANYUMAS SAAT JUGURAN BERSAMA BUPATI

Jumat, 29 Juli 20160 komentar

KADO INDAH GERAKAN KOPERASI BANYUMAS SAAT JUGURAN BERSAMA BUPATI


Ada suasana yang berbeda di HUT Koperasi yang ke-69 kali ini. Panitia mencoba menggagas diskusi cair dengan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Banyumas, Ir.Achmad Husein. Hal ini belum pernah digelar sebelumnya, hanya saja komunikasi informal yang dikemas dalam format juguran semacam ini sedang sering dilakukan oleh Sang Bupati sebagai bagian dari cara untuk lebih dekat dengan rakyatnya.

Awalnya panitia pesimis, namun diluar dugaan beliau menyetujui. Komunikasi yang dibangun oleh Bapak Kadisperindagkop dan pengkondisian yang dilakukan oleh Bapak Agus Nur Hadi selaku Kabag Humas membuahkan hasil dan berita inipun menjadi satu kegembiraan luar biasa bagi gerakan koperasi Banyumas yang terhimpun dalam Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Banyumas.

Sekitar jam 19.30 wib, semua peserta pada posisi siap menunggu kehadiran Bupati. Sebelum beliau hadir di tengah-tengah audience, acara yang diformat duduk lesehan melingkar inipun diisi
dengan sharing dan serap aspirasi. Disana ada Pak Didik selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pak Yunianto selaku Kadisperindagkop dan juga Muhammad Arsad Dalimunte selaku ketua Dekopinda. Audience sendiri cukup beragam. Disamping para pengurus Dekopinda Banyumas, Staff di lingkungan Disperindagkop, Kehumasan Pemkab dan Protokoler Bupati, juga ada delegasi gerakan koperasi yang antara lain KUD Rukun Tani Cilongok, Kowapi Banyumas, KUD Aris, KUD Tani Maju, Kopkun, KPRI SEHAT RSMS, KPRI NEU
Banyumas, Pra-Koperasi Pasar Manis, Koperasi Gula Kristal, Primkoptama Cilongok,  dan koperasi-koperasi lainnya. Dari organisasi lainnya, ada IIBF (Indonesia Islamic Business Forum), HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Banyumas. Tidak ketinggalan pemerhati, akademisi dan juga para pewarta dari berbagai media. Diskusi/Juguran ini sendiri di moderatori oleh tokoh muda koperasi Mas Firdaus.

Diskusi berlangsung gayeng dan cair. Suguhan Kacang, mendoan dan makanan tradisional banyumas lainnya, membuat suasana menjadi lebih hangat. Selaku Assekbang, Pak Didik menyemangati gerakan koperasi untuk looking forward tanpa mengabaikan ilmu dan hikmah dari
perjalanan koperasi sebelumnya. Sementara itu, Pak Yunianto menekankan perlunya komunikasi intensif antara gerakan koperasi dan pemerintah kabupaten (cq. Disperindagkop) sehingga akan lebih mempercepat tumbuhkembangnya gerakan koperasi di lingkungan Kabupaten Banyumas. Merespon beberapa pertanyaan seputar organisasi dan usaha koperasi, Ketua Dekopinda Banyumas menekankan perlunya rasionalitas operasional perusahaan koperasi sehingga memenuhi skala ekonomisnya. Disamping itu, koperasi perlu menerapkan pola apresiasi kinerja yang motivasional sehingga membuat kaum intelektual muda untuk bekerja dan berjuang di koperasi. Beliau juga menekankan perlunya kombinasi produktif antara kaum tua/senior dengan kamu muda kreatif. Untuk mencapai efektivitasnya dilakukan distirbusi peran yang smart dimana kaum tua berfungsi sebagai refresentasi demokrasi dan trust dari masyarakat//anggota dan kaum muda mengambil peran-peran kreatif yang diaplikasikan dalam sistem kerja yang profesional. Pendampingan KUD yang dilakukan Kopkun yang mulai menunjukkan efektivitasnya merupakan success trial yang kemudian bisa di reflikasi pada KUD-KUD lain yang mayoritas sedang terpuruk. Sementara itu, Kowapi (Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia) Banyumas bertestimoni satu success story  tentang aplikasi sistem tanggung renteng. Setelah belajar ke malang beberapa tahun lalu, Kowapi Banyumas sukses menjelma menjadi Kowapi yang sukses dan saat ini tercatat sebagai Kowapi terbesar di lingkungan Jawa Tengah.

Ir, Acmad Husein selaku Bupati Banyumas mengawali sambutannya dengan pernyataan kesiapan belia terhadap berbagai masukan konstruktif yang bisa meng-akselerasi pertumbuhan koperasi di wilayah Banyumas. “Saya siap mendengar dan menindaklanjuti segala gagasan yang sekiranya mampu meningkatkan putaran ekonomi masyarakat”, tegas beliau. Tentang moratorium toko modern yang banyak dikeluhkan pelaku bisnis retail termasuk koperasi, Beliau menegaskan akan segera mencabut dengan beberapa catatan penting, antara lain : (1) Toko modern tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang; (2) akan diterapkan zonasi dalam pemberian izin sehingga kehadiran toko modern tidak mematikan pedagang kecil; (3) adanya pengaturan jam buka dan jam tutup sehingga terjadi distribusi kesempatan berusaha bagi semua pihak.  Berkaitan dengan optimalisasi pelayanan, pengawasan dan pembinaan koperasi yang jumlahnya diatas 500, Pemkab Banyumas saat ini sedang menyusun draft untuk menjadikan Dinas Koperasi dan UMKM terpisah dari Disperindagkop. Ini merupakan langkah maju dan komitmen nyata Pemkab Banyumas dalam mendorong laju tumbuh kembang koperasi dan UMKM.

Dipenghujung, ketua Dekopinda memberikan closing statemen berisi harapannya untuk menggelar juguran semacam ini  secara periodik dengan tema-tema yang progressif. Harapan ini diamini oleh segenap audience dan juga di respon positif oleh Bupati Banyumas.

Ini merupakan kado indah di HUT Koperasi 69 untuk gerakan koperasi Banyumas. Kedekatan gerakan koperasi dengan pengambil kebijakan akan lebih memudahkan mengkomunikasikan arah dan juga kendala yang terjadi di keseharian koperasi-koperasi di wilayah Kabupaten Banyumas.  Dirgahayu Koperasi, semoga ke-KITA-an diantara stake holder kian menguat dan makna-makna kebersamaan di koperasi kian meluas. Amin






Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved