A. Prolog
“Kopma
Satria Manunggal” IAIN Purwokerto menggelar satu agenda Pendidikan Menengah Koperasi
(DIKMENKOP) pada hari Sabtu 14 Mei 2016. Dikmen ini menggunakan 2 (dua) metode,
yaitu indoor dan outdoor. Pada metode indoor, panitia mengambil tempat di Auditorium
Utama IAIN Purwokerto. Sementara outdoor nya mengambil tempat di loka wisata
andalan Kabupaten Banyumas, Baturraden. Penyelenggaraan Dikmen ini diikuti oleh
bukan saja anggota Kopma IAIN Purwokerto, tetapi juga kader-kader koperasi dari
11 Kopma di lingkungan Jawa Tengah, Yogya dan Jawa Timur.
Suasana
gayeng dan penuh semangat terlihat dari wajah-wajah kader muda koperasi dari
berbagai propinsi ini. Apalagi tema yang diusung oleh penulis saat presentasi
adalah tentang manajemen koperasi dan kewirausahaan. Penulis membawa suasana
pada pembangunan spirit dengan maksud terbangunnya keyakinan untuk terus
berjuang demi kemajuan koperasi di negeri ini. Pertanyaa-pertanyaan para kader handal
koperasi sangat berkualitas mencirikan adanya mimpi besar dan idealisme tinggi
untuk mengembangkan koperasi dan juga kewirausahaan.
B. Beberapa Inti Sari Materi
B.1. Perkoperasian
Pengantar bernada kontemplasi Yang Meng-energi
- Berkoperasi itu adalah simpul kesadaran dan keyakinan bahwa “bersama” adalah memperkuat diri melalui “penyatuan potensi”
- Berkoperasi itu adalah simbol keinginan untuk menciptakan lompatan capaian pribadi melalui interaksi produktif dari segenap talenta yang melekat pada orang-orang yang terhimpun didalamnya.
- Berkoperasi itu merupakan implementasi keyakinan tentang kehebatan sebuah kebersamaan yang didalamnya terbangun budaya saling memotivasi, saling mendukung dan saling memperkuat.
- Oleh karena itu, koperasi memiliki 2 (dua) agenda penting yaitu; 1. bagaimana koperasi men-didik anggota sehingga menjadi pribadi mandiri nan produktif dan; 2. bagaimana koperasi membangun perusahaan yang me-refresentasikan kebutuhan mayoritas anggota dan juga bersifat supporting bagi aktivitas-aktivitas yang dijalankan anggota secara pribadi.
Hindarkan
- eksploitasi anggota hanya untuk kepentingan tumbuh kembangnya perusahaan koperasi.
- berjarak dengan anggotanya sebab hanya akan lahir perusahaan tanpa ruh serta tidak memiliki akar yang kuat.
Subsidiaritas sebagai inspirasi aktivitas
- Menjamin aktivitas koperasi didukung oleh anggota
- Memiliki korelasi yang bersifat supporting dengan apa yang dikerjakan anggotanya
- Menjadi tempat pemenuhan kebutuhan utama bagi anggota
Pendidikan Sebagai Kunci
- Media untuk membentuk persepsi sama terhadap apa, mengapa dan bagaimana berkoperasi.
- Media untuk membentuk ekspektasi (harapan) rasional
- Media mencerdaskan anggota dalam menggunakan dan atau meningkatkan pendapatannya
- media mem-bangun perasaan ke-kita-an sebagai kunci kelanggengan kebersamaan dalam koperasi.
Membangun Korelasi Kuat antara Perusahaan Koperasi dan Usaha Anggota
- Perusahaan koperasi sebagai penyedia modal murah bagi anggota
- Perusahaan koperasi sebagai sarana pemasaran bagi produk dan atau jasa yang dihasilkan anggota
- Bila memungkinkan terjadi distribusi peran efektif dimana anggota fokus pada produksi dan perusahaan koperasi fokus pada ; (i) pemasaran produk yang dihasilkan anggota; (ii) perumusan formula dan atau teknologi pengembangan produk anggota; (iii) mencari bahan baku lebih murah atas produk yang dihasilkan anggota.
B.2.
Kewiraausahaan
- Defenisi :
a.
Aspek teori : wirausaha itu sikap dan
mental yang mewujud dalan upaya sadar membentuk kemandirian melalui
tindakan-tindakan kreatif dan atau inovatof yang pada perkembangannya berpeluang
menciptakan harapan hidup bagi orang lain.
b.
Aspek Praktek : Wirausaha 90% tentang semangat
dan mentalitas, 10% tentang hal-hal bersifat teknis. Dalam
semangat dan mentalitas itu terkandung keyakinan kuat, optimistic, positif
thinking tanpa menghilangkan kewaspadaan dan keberanian berkeputusan untuk
- Mentalitas :
a. Mentalitas
memulai
b. Mentalitas
menjalankan
c. Mentalitas
atas hasil akhir
- Tips :
a.
Mulailah segera, karena berangan-angan
saja tak pernah bisa menghasilkan apapun. Untuk itu, mulailah dari apa yang
memang bisa untuk dilakukan.
b.
Mulailah dari kata ”siapa”. Seorang
wirausahawan itu harus berorientasi pada pangsa pasar (market oriented).
Perumusan market yang jelas akan mempermudah untuk menemukan detail usaha yang
akan dijalankan. Sesudah hal ini bisa ditegaskan baru memasuki tahap
selanjutnya, yaitu menentukan apa yang akan dijalankan
c.
Jangan pernah mengeluh, karena
mengeluh tak pernah merubah keadaan. Seorang wirausahawan bukan diharamkan
untuk menangis, sepanjang pada bulir air mata tertentu tertemukan kekuatan
untuk berdiri dan melanjutkan langkah.
d.
Tekuni dan jalani wirausaha dengan jiwa dan nikmati setiap dinamika yang mewarnainya.
Menjalani sesuatu dengan jiwa akan menuntun untuk senantiasa ber-energi dan
teguh pada upaya-upaya memperjuangkan mimpi.
e.
Kesuksesan adalah hadiah bagi mereka
yang berani berkeputusan dan efektif dalam memilih cara. Oleh karena itu,
kebelum berhasilan bukanlah alasan untuk berhenti, tetapi seharusnya dijadikan
sumber energi untuk terus memperbaiki “diri
dan cara”.
f.
Semua menginginkan laba yang banyak,
tetapi control diri untuk tidak terjebak dalam emosi berlebihan
diperlukan. Hal ini ter-inspirasi dari kesuksesan yang berujung kesedihan
karena ketidakmampuan mengendalikan emosi dalam berwirausaha.
g. “The
Pride” sebagai inspirasi energi untuk tidak pernah berhenti
dan lain sebagainya.
dan lain sebagainya.
h. Mencari
Ide : (i) genuine dan atau; (ii)
Konsep 3M (melihat, meniru dan menambahkan)
i.
mengasah insting ; membiasakan diri
berimajinasi produktif atas apa yang dilihat, dirasa dan didengar.
C. BAHAN PRESENTASI
Posting Komentar
.