ISC : NO TICKET NO GAME | ARSAD CORNER

ISC : NO TICKET NO GAME

Kamis, 12 Mei 20160 komentar



ISC : NO TICKET NO GAME

Naiknya Persibas Banyumas ke level Divisi Utama, disatu sisi menjadi satu kebanggaan tersendiri sebab capain ini menandakan naiknya level namun disisi lain mendatangkan konsekuensi yang tidak sedikit.  Hal yang paling berpengaruh signifikan adalah tentang pendanaan. Kalau sebelum masuk jenjang divisi utama Persibas masih didanai oleh APBD, pasca bertengger di level divisi utama keuangan club harus mandiri. Atas dasar itulah, manajemen tim dituntut kreatif  agar bisa membiayai tim berikut pernik-perniknya. Kreativitas tidak saja pada sisi penciptaan pendapatan tetapi juga pada penekanan pengeluaran dengan tetap memperhatikan efektivitas. Dengan kata lain, profesionalisme pengelolaan menjadi satu keharusan agar sebuah club bisa eksis.

Sampai saat ini, manajemen Persibas terus berbenah dan mengembangkan kreativitas dengan 3 (tiga) focus pertama : (i) membangun tim sepak bola profesional yang berprestasi;  (ii) membangun tata kelola penyelenggaraan pertandingan kandang yang profesional nan produktif dan;  (iii) merintis usaha-usaha produktif yang bisa menjadi sumber pendapatan club.

Ketiga fokus ini berjalan bersamaan, namun tulisan ini khusus membahas fokus kedua yaitu penyelenggaran pertandingan yang profesional nan produktif. Hal ini menjadi focus sebab penyelenggaraan pertandingan kandang adalah salah satu sumber pemasukan club. Bahkan, saat usaha-usaha produktif permanen nan progressif belum ada, maka pendapatan dari peyelenggaraan pertandingan home adalah satu-satunya sumber pemasukan andalan.

Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen terus melakukan pembenahan dari segala aspek sehingga sistem kerja pegelaran pertandingan mendatangkan rasa nyaman bagi segenap penonton (baca: penggemar bola dan supporter) yang datang ke GOR menyaksikan pertandingan secara langsung. Disisi lain, manajemen mentargetkan agar penonton selalu membludak dengan tingkat kebocoran 0 (nol) dan minus lompat pagar/tembok/dinding stadion.

Beberapa Strategi
Manajemen terus mengembangkan formula kreatif dalam rangka meningkatkan pendapatan dari pertandingan home . Beberapa strategi yang diterapkan antara lain :  
1.      Efektivitas Promosi. Promosi yang dikemas tidak sebatas untuk menggiring penonton datang ke GOR untuk menyaksikan pertandingan, tetapi juga sekaligus mem-branding Persibas sebagai club sepak bola yang profesional. Hal ini menjadi bagian dari tahapan Persibas menuju era industrialisasi bola. Untuk itu, berbagai media promosi dioptimalkan antara lain : komunikasi dengan media massa, balho, komunikasi intensif dan produktif dengan kelompok fans, mobil keliling di kampung-kampung, iklan berjalan di TV Lokal, media sosial facebook, twitter, blog, Broadcast melalui BBM dan Whatsapp, mobil keliling di kampung-kampung dan lain sebagainya. Format promosi ini terus di kembangkan untuk peningkatan efektivitasnya. 
2.      Pengendalian Tiket. Pengendalian tiket ini dimulai dari membangun control internal. Pelibatan kasir-kasir terlatih dan profesional dengan sistem control yang baik. Untuk menghadirkan para kasir profesional, manajemen Persibas bekerjasama dengan para kasir  dari toko-toko swalayan di wilayah Banyumas. Dalam mimpi jauhnya, penjualan tiket akan menggunakan sistem on line yang disertai barcode sehingga pengendalian lebih baik dan perform lebih modern.           
3.      Pengendalian Pintu Masuk. Di titik ini, Manajemen mengkombinasi antara petugas portir dan pihak aparat keamanan. Di pintu ini akan dilakukan ticket checking untuk antisipasi kehadiran penonton gelap dan  body checking sebagai antisipasi masuknya benda-benda terlarang ke dalam stadion. Ada kerawanan pada pintu masuk ini, yaitu masih adanya sebagian orang yang selalu memaksa untuk tetap masuk stadion dengan berbagai alasan yang kurang tepat. Setelah dilakukan pendekatan-pendekatan edukatif, alhamdulillah kian kemari kian sedikit anggota masyarakat yang suka memaksa untuk masuk. Penggunaan barrier gate juga merupakan salah satu bentuk pengendalian. Dengan barier gate, disatu sisi penonton akan masuk secara tertib dan disisi lain hal ini untuk meminimalisir penonton tak bertiket yang sering memanfaatkan kerumunan antrian untuk masuk.      No Ticket No Game adalah kondisi ideal yang terus di sosialisasikan dan di edukasikan kepada segenap penggemar dan penggila sepak bola di Banyumas.    
4.      Pengendalian Tembok GOR. Rendahnya tembok GOR selalu dumanfaatkan sebagian orang untuk melompat. Disatu sisi hal ini menyebabkan hadirnya penonton gelap dan tentu merugikan Persibas, disisi lain tindakan lompat tembok ini memiliki resiko tinggi terjadinya kecelakaan. 
5.      Sterilisasi Stadion. Untuk pegelaran pertandingan terakhi saat Persibas Banyumas akan menjamu tamunya Persika Kerawang, dilakukan sterilisasi stadion 1,5 jam sebelum kick off di mulai. Sterilisasi ini dimulai dengan 2 (dua) langkah, yaitu: (i) menutup semua pintu stadion dan; (ii) sweeping penonton yang masuk sebelum pintu stadion ditutup untuk kepentingan sterilisasi. Komunikasi yang baik dalam bentuk himbauan diutamakan. 2 (dua) opsi di tawarkan yaitu berkenan keluar untuk kemudian membeli tiket atau beli tiket di tempat sehingga tidak perlu keluar terlebih dahulu.
6.      Penomoran sebagai pesan edukatif. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, manajemen akan memberi nomor pada tempat duduk di semua kelas secara bertahap. Dengan menggunakan sistem penomoran ini, maka secara alamiah para penonoton tak bertiket akan tergusur dengan sendirinya oleh penonton yang membawa tiket yang dilengkapi dengan nomor tempat duduk. Disatu sisi semua penonton ber-tiket dipastikan  dapat tempat duduk dan disisi lain penonton yang tidak ber-tiket akan ter-adukasi. 
7.      dsb

Pola-pola lain akan terus dirumuskan dan diaplikasikan dengan tujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi semua pihak dan juga megoptimalkan pemasukan Persibas Banyumas. Manajemen berharap langkah-langkah perbaikan yang dilakukan manajemen ini disambut baik oleh masyarakat pencinta Bola. Sebab Persibas tidak akan bisa eksis bila tidak ada daya dukung nyata dari segenap lapisan masyarakat, khususnya para pencinta bola.  

Satu hal yang menjadi catatan akhir bahwa masuk tanpa tiket merupakan tindakan yang kurang bijak. Disatu sisi hal ini tindakan kurang sportif karena pasti melukai perasaan para penonton yang membeli tiket, di sisi lain tindakan itu tergolong egois dan itu sama saja tidak mendukung Persibas Banyumas untuk eksis dan berprestasi.

Salam Juang Persibas....!!!!!


Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved