2 (DUA) KEKALAHAN BERUNTUN BUKAN
BERARTI KIAMAT
Tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan bahkan seolah tak percaya dengan
hasil akhir dimana Persip Pekalongan sukses mengubur mimpi Persibas Banyumas
untuk meraih poin penuh di kandang sendiri. Persip sukses mengejar
ketertinggalannya dengan menyarangkan 2 (dua) gol ke gawang Persibas sehingga memaksa
pertandingan berakhir dengan 2-1 untuk kemenangan Persip Pekalongan. Perasaan
kecewa dan sedih atas hasil akhir itu, bahkan jauh lebih kecewa dibanding saat
ditaklukkan oleh PSGC Ciamis dengan skor 4-0. Alasannya sederhana, karena
Persibas Banyumas sedang menjadi tuan rumah saat menjamu Persip Pekalongan.
Namun demikian, terus larut dalam kesedihan bukanlah pilihan bijak, sebab
kompetisi masih panjang. Artinya, perjuangan belum selesai dan masih terbentang
momen-momen pembuktian kedigdayaan Persibas Banyumas. 2 (dua) kekalahan
beruntun bukan berarti kiamat dan move on
harus segera dilakukan untuk mendapati hasil yang lebih berpengharapan.
Apapun kondisinya, Persibas harus menerima jejak
menyedihkan di 2 (dua) pertandingan terakhir tersebut.
Kebesaran jiwa harus dibangun atas hal itu dan kemudian bertekad melakukan
perbaikan dipertandingan berikutnya. Untuk itu segenap pemain, pelatih dan
manajemen harus menghindari minimal ada 2 (dua) sikap berikut ini ; 1.Excuse, yaitu mencari-cari alasan untuk
menjadi pembenar kekalahan dan; 2.Blame,
yaitu saling menyalaahkan. Semangat yang dibangun adalah “win or loose is my Persibas".
Artinya, ke-kita-an tetep harus dijaga yang diikuti dengan komunikasi intensif
guna penyatuan energi dan potensi untuk langkah berikutnya.
Sejalan dengan itu, tadi malam, seluruh pemain, tim pelatih, direksi
PT Persibas, Perwakilan Pengurus Persibas duduk bersama sejak jam 19.00 wib. Kalau
evaluasi tentang teknis dan strategi persepakbolaan sudah dilakukan oleh sang
Coach Putut dan tim pelatih sejak
latihan senin sore kemarin, maka malam ini komunikasi focus pada non-teknis sepak bola
yang meliputi; 1.Mmebnagun pemahaman bersama kepada pemain tentang dampak luas dari
kekalahan beruntun, baik dari sisi klasemen sementara maupun dari sisi pencinta
Persibas Banyumas yang sudah pasti kecewa dan sedih; 2. Meng-eksplorasi suara dan
pandangan pemain tentang factor-faktor penyebab kekalahan di 2 (dua)
pertandingan terakhir.
Selanjutnya segenap pemain diajak
berfikir bersama tentang hal-hal yang harus dilakukan agar kecintaan masyarakat
terhadap Persibas tetap tumbuh, terpelihara dan berkembang. Masing-masing pemain diminta berpendapat dan kemudian dilakukan
vote untuk menghasilkan “rumusan
langkah” membangung, menjaga dan mengembangkan kecintaan masayarakat Banyumas
terhadap Persibas. Lewat pelibatan pemain dalam perumusan ini, maka secara bersamaan
metode ini menanamkan misi dan tekad ke
dalam fikiran setiap pemain Persibas Banyumas.
Ada 5 (lima) hal yang dihasilkan dari komunikasi
yang berlangsung santai dan cai ini, yaitu:
- berprestasi dan membanggakan
- skill pemain yang baik
- Bermain bagus dan kompak
- Ramah dan Bersikap baik di luar lapangan sikap (good attitude)
- Performance/penampilan yang baik
5 (lima)
langkah ini selanjutnya disepakati menjadi tekad bersama untuk menempatkan
Persibas Banyumas layak dicintai dan dibanggakan masyarakat Banyumas, khususnya
para pencinta bola. Tersusunnya 7 (tujuh) langkah ini sebagai penegasan bahwa
segenap crew Persibas tidak ingin ditinggalkan oleh para fans setianya. Segenap
pemain Persibas Banyumas bertekad menjadi pelayan yang baik dalam arti selalu
berusaha maksimal membahagiakan seluruh fans dan pencinta bola khususnya di
Banyumas.
Tidak ada hasil yang instant, namun kemauan untuk terus belajar dari hal
yang sudah dilalui dan melakukan perbaikan strategi pendekatan diyakini akan
membawa Persibas Banyumas menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Posting Komentar
.