Lebih Dari Sekedar
Karate
Jum’at, 24 Maret 2016, mengambil tempat di Hotel
Cempala, Para Karakteka yang terhimpun dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiwa) BKC
(Bandung Karate Club) Universitas Jenderal Soedirman menggelar agenda
Up-Greding para pengurusnya yang berjumlah 25 orang. Kebetulan penulis diundang
menjadi salah satu nara sumber yang membahas tentang “pembangunan karakter organisasi”.
Pada pemaparannya, penulis menegaskan bahwa
organisasi akan menjadi kuat bila semua orang merasa penting tetapi tidak satupun
yang merasa lebih penting dari lainnya. Semangat korsa (persatuan)
harus terbangun sehingga setiap orang merasa menjadi bagian dari lainnya. Untuk
itu, kesiapan semua orang untuk belajar
dan saling mengisi menjadi penting sebagai tiket untuk terbangunnya
perasaan saling memiliki antara satu dengan yang lainnya.
Bicara tentang karakter organisasi sesungguhnya
akan men-simbol dari pribadi-pribadi orang-orang di dalamnya. Oleh karena itu,
perlu dibangun indikator-indikator karakter yang perumusan idealnya melibatkan
segenap unsur organisasi. Selanjutnya, indikator-indikator ini dijadikan
standar nilai-nilai yang semua orang berkomitmen untuk menjaga kemurniannya
dalam tindakan keseharian. Untuk itu, setiap
insan organisasi harus berani untuk saling mengingatkandan sekaligus
harus siap untuk diingatkan. Disamping itu, setiap orang harus punya semangat
untuk saling memberi tauladan. Dengan demikian, nilai-nilai atau
indokator-indikator karakter standar organisasi akan menubuh pada setiap diri.
Konsistensi dan komitmen dalam menjaga nilai-nilai tersebut perlahan akan
membentuk karakter organisasi. Untuk itu, setiap anggota baru perlu
disosialisasikan dan diedukasikan agar karakter organisasi senantiasa terjaga
dan terpelihara. Satu hal lagi yang perlu dibangun, yaitu relevansi antara
kesadaran mewujudkan nilai-nilai itu dengan keterbangunan karakter yang lebih
baik dari segenap insan yang terlibat dalam barisan organisasi.
Sehubungan keanggotaan dan kepengurusan BKC adalah
mahasiswa, maka perlu juga disusun nalar
rasional antara aktif di BKC dengan daya dukungnya terhadap masa depan yang
cerah. Dengan demikian, semua insan akan merasa butuh dan bangga menjadi bagian
dari barisan BKC. Mereka akan mengembangkan partisipasinya, karena mereka
berpandangan semakin banyak hal yang dilakukan dalam organisasi, maka akan
semakin tumbuh kapasitas yang sangat berguna dalam membangun nilai marketable
diri. Penulis juga mengingatkan bahwa untuk menjadi seorang aktivis sejati,
perlu dibangun pandangan bahwa berorganisasi
bukanlah mengganggu waktu belajar, tetapi meng-efektifkan waktu bermain.
Bila hal ini terbangun, maka semua orang akan enjoy dan kreativitaspun muncul
sebagai wujud ekpresi dan kebanggan berada di barisan BKC.
Oleh karena itu, walau muasal keterbentukan BKC
adalah semangat membangun kemampuan karate pada segenap anggotanya, namun
dinilai perlu untuk menjadi UKM BKC
Unsoed tidak sekedar karate. Ragam kreatiitas perlu dikembangkan dan
ragam capaian harus diapresiasi. Dengan demikian, semua orang termotivasi untuk
mengembangkan dirinya dalam lingkar BKC.
Posting Komentar
.