PENGANTAR
MATERI 01 : JATIDIRI KOPERASI
MATERI 02 : KEWIRAKOPERASIAN
MATERI 03 : PERANGKAT ORGANISASI dan MANAJEMEN DATA
Lebih kurang 200 anggota KGKP (Koperasi Guru Kecamatan Pekuncen) yang kesehariannya berprofesi sebagai guru itu
memenuhi Aula SDN 1 Cikawung, Kecamatan Pekuncen, Kab. Banyumas guna mengikuti
serangkaian materi Diklat Manajemen Koperasi. Antusiasme dan keseriusan
mengikuti pelatihan terlihat dari keaktifan mereka mendengar dan memperhatikan
narasumber dan sesekali mencatat hal-hal yang dianggap penting.
Pendidikan dan Pelatihan Koperasi ini menghadirkan 2 (dua) narasumber,
yaitu : Muhammad Arsad Dalimunte selaku ketua
Dekopinda Banyumas dan H.Kuswandi,SH selaku pejabat Disperindagkop Kabupaten Banyumas
Dekopinda Banyumas dan H.Kuswandi,SH selaku pejabat Disperindagkop Kabupaten Banyumas
Dalam presentasinya, Muhammad Arsad Dalimunte, selaku ketua Dekopinda
(Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Banyumas, menegaskan bahwa koperasi itu
kumpulan orang yang concern pada membangun orang-orang didalamnya melalui
pendidikan. Pendidikan dalam koperasi bertujuan untuk membentuk pemahaman dasar
tentang apa, mengapa dan bagaimana seharusnya berkoperasi. Dari pendidikan ini
diharapkan terbangun persepsi serupa dan kemudian
menginspirasi lahirnya semangat kebersamaan yang terus tumbuh. Kebersamaan yang terus tumbuh tidak sebatas kuantitas (kenaikan jumlah anggota), tetapi juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas yang bisa diukur dari kesadaran setiap orang untuk mengembangkan partisipasi produktifnya dalam membesarkan organisasi dan perusahaan koperasi. Dalam konsep koperasi, uang hanyalah alat bantu dan bukan penentu. Hal ini juga pertegasan bahwa dalam koperasi yang menentukan adalah para anggota yang berposisi equal (sejajar) dimana berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Sementara itu aktivitas layanan koperasi (baca: perusahaan) berposisi sebagai media atau alat pemenuhan ragam kebutuhan atau potensi anggota. Juga ditegaskan kembali bahwa koperasi sesungguhnya bukan tentang money making money yang fokus pada money growth (pertumbuhan uang), tetapi tentang sejauh mana kebersamaan koperasi bisa membentuk karaktek bijaksana baik dalam hal konsumsi maupun produksi. Melalu pendidikan yang dipola dalam ragam variasi, Insan-insan koperasi diharapkan memiliki karakter kuat khususnya dalam hal kesetiakawanan, gotong royong, tolong menolong dan solidaritas. Dengan demikian, koperasi akan berfungsi sebagai perekat sosial yang memperat antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
menginspirasi lahirnya semangat kebersamaan yang terus tumbuh. Kebersamaan yang terus tumbuh tidak sebatas kuantitas (kenaikan jumlah anggota), tetapi juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas yang bisa diukur dari kesadaran setiap orang untuk mengembangkan partisipasi produktifnya dalam membesarkan organisasi dan perusahaan koperasi. Dalam konsep koperasi, uang hanyalah alat bantu dan bukan penentu. Hal ini juga pertegasan bahwa dalam koperasi yang menentukan adalah para anggota yang berposisi equal (sejajar) dimana berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Sementara itu aktivitas layanan koperasi (baca: perusahaan) berposisi sebagai media atau alat pemenuhan ragam kebutuhan atau potensi anggota. Juga ditegaskan kembali bahwa koperasi sesungguhnya bukan tentang money making money yang fokus pada money growth (pertumbuhan uang), tetapi tentang sejauh mana kebersamaan koperasi bisa membentuk karaktek bijaksana baik dalam hal konsumsi maupun produksi. Melalu pendidikan yang dipola dalam ragam variasi, Insan-insan koperasi diharapkan memiliki karakter kuat khususnya dalam hal kesetiakawanan, gotong royong, tolong menolong dan solidaritas. Dengan demikian, koperasi akan berfungsi sebagai perekat sosial yang memperat antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Oleh karena itu, Dekopinda Banyumas sangat apresiate terhadap inisiatif mandiri penyelenggaraan
diklat perkoperasian ini. Hal Ini menandakan dalam organisasi KGKP sudah terbangun
pembacaan bahwa pendidikan anggota adalah strategi efektif
dalam mengakselerasi pertumbuhan dan perkembangan kebermanfaatan koperasi yang
bisa dirasakan oleh segenap anggota. Dekopinda Banyumas juga sangat apresiate
mendengar testimoni Bapak Sutarto, SPd selaku ketua KGKP tentang adanya kebijakan khusus dalam
pemberian pinjaman emergency seperti
untuk kepentingan berobat atau biaya sekolah dimana anggota tidak dikenakan
biaya bunga/jasa dan bahkan diberi kelonggaran dalam mengembalikan pokok pinjaman
tersebut. Hal in mencirikan betapa KGKP telah mewujud jadi koperasi yang
konsisten mengusung kegotongroyongan dan berkomitmen tinggi terhadap
persoalan-persoalan kemanusiaan sebagaimana muasal kelahiran koperasi pertama
kali di dunia ini.
MATERI 01 : JATIDIRI KOPERASI
MATERI 02 : KEWIRAKOPERASIAN
MATERI 03 : PERANGKAT ORGANISASI dan MANAJEMEN DATA
Posting Komentar
.