A. Pengantar
Koperasi Margo Utomo
menggelar satu lokakarya perkoperasian yang pesertanya seluruh anggota yang
berjumlah 73 (tujuh puluh tiga orang). Luar biasa...koperasi ini secara sadar
menggelar satu pendidikan kepada segenap anggotanya yang mayoritas berprofesi
sebagai guru. Penulis pun memiliki semangat tersendiri untuk menghadiri setiap
pelatihan atau lokakarya yang diadakan oleh koperasi-koperasi beranggotakan
para guru. Alasannya sederhana, para guru ini akan menjadi agen penyampai
nilai-nilai perjuangan koperasi kepada segenap para siswa/i yang jumlahnya
tentu ratusan. Dengan demikian, konsepsi dan semangat
koperasi akan lebih
tersosialisasi dan teredukasi, khususnya pada para siswa/i yang merupakan
generasi muda sang pemegang tongkat estafet kepemimpinan di masa depan.
Dalam sambutan
pembukaan, ketua KPRI Margo Utomo Pak bambang Sumarsono menyampaikan bahwa
pegelaran lokakarya ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan tentang
perkoperasian, mengembangkan wawasan dan pada akhirnya tercipta komitmen untuk
menjadi insan koperasi yang baik. Beliau menandaskan bahwa ciri insan koperasi
yang baik adalah insan yang mampu
menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Sementara itu, Ibu Imro’atun Kepala Sekolah SMP N 01 Banyumas yang
juga penasehat KPRI Margo Utomo menegaskan kembali ajakan ketua KPRI Margo
Utomo untuk lebih mengembangkan partisipasi aktif dari segenap anggota yang
notabene adalah pemilik sah koperasi. Oleh karena itu, kepada segenap unsur
organisasi diharapkan memberikan kontribusi positif secara kontinue dan
meng-akselerasi pertumbuhan dan perkembangan KPRI Margo Utomo.
Ada satu PR besar yang
diberikan narasumber kepada KPRI ini yaitu tentang mengkaji untuk meng-ekspan
keanggotaannya. Dalam pandangan nara sumber, dengan jumlah anggota 73 orang,
koperasi sulit mengembangkan aktivitas pelayanannya. Narasumber juga memotivasi
bahwa ekspansi keanggotaan ini sangat mungkin untuk dilakukan mengingat Koperas
ini berbasis sekolah dimana segenap orang tua siswa sangat memungkinkan untuk
menjadi anggota. Hanya saja, ketika ego sektoral masih menguat dan keanggotaan
masih ekslusif, koperasi akan kehilangan potensinya untuk mengembangkan dan
atau memperluas kebermanfaatan berkoperasi.
Gagasan ini langsung
mendapat respon dari pengurus KPRI Margo Utomo dan kemudian memberi kesempatan
kepada anggota untuk berfikir tentang kemungkinan gagasan ini di wujudkan demi
akselerasi perkembangan koperasi. Akhirnya, mereka berkomitmen akan mengambil
keputusan di RAT Tutup buku tahun 2015 yang rencananya di gelar pada Januari
2016 nanti.
B.Materi
Posting Komentar
.