KETIKA SANG ANAK MENJADI PENOLONG ORANG TUA
oleh-oleh dari mengikuti tauziyah
pra penerimaan raport siswa/i SD Al-Irsyad Al Islamiyah 02 Purwokerto
Anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan kepada
si pemberi amanah. Oleh karena itu, anak harus dijaga sebaik mungkin sehingga
terhindar dari hal-hal yang sekiranya berpotensi merusak aqidah, akhlak dan
masa depannya. Tanggungjawab besar terhadap anak ini harus diwujudkan ke dalam tindakan-tindakan yang membentuk anak menjadi pribadi yang
soleh/solehah dan menjadi pribadi yang selalu dekat dengan Allah SWT. Jadi, andai seorang anak
menjadi peengusaha, maka dia akan pengusaha yang selalu dekat dengan Allah SWT,
andai anak itu menjadi seorng dokter, dia pun akan senantiasa dekat dengan
Allah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, anak perlu dibekali ilmu
pengetahuan dan akhlakul karimah, sehingga bisa menuntun hidupnya ke jalan yang
senantiasa di ridhoi oleh Allah SWT.
Sebagai pengingat
kepada segenap orang tua, anak pada usia 12 sd 15 tahun adalah usia kritis
sehingga memerlukan pendampingan orang tua dan
pendidikan yang tepat. Apalagi anak se-usia tersebut sedang tumbuh dan lingkungan sangat
berpengaruh. Sebagai bahan perenungan
bersama, lingkungan anak remaja saat ini sungguh sangat rawan dari berbagai
ancaman, seperti narkoba dan juga pergaulan bebas. Oleh karena itu, diperlukan penangkal
efektif dalam bentuk pembelajaran yang akan memunculkan perasaan takut jika
melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan aqidah yang kuat,
seorang anak akan menghindari hal-hal yang sekiranya mendatangkan mudhorot.
Berkaitan dengan hal tersebut, anak2 diusia remaja idealnya diasupi
dengan pendidikan agama sehingga senantiasa terjaga kesadaran dan terbangun ketaatan
terhadap Allah SWT.
Sebagai bagian
dari upaya membentuk pribadi yang sholeh/sholehah, maka para orang tua perlu
men-disiplinkan anak, khususnya dalam 3(tiga) hal berikut ini;
1.
Sholat tepat waktu.
Sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar
2.
Membudayakan ”tiada
hari tanpa membaca alqur'an”. Hal ini sebagai bagian dari upaya
menghadirkan ayat-ayat alqur’an di keseharian sang anak.
3.
Membangun ketaatan atau
tidak durhaka pada orang tua. Ketaatan terhadap orang tua diperlukan sebab
berkah anak bersumber dari ridho orang tua. Sebaliknya, kedurhakaan seorang
anak adalah sumber petaka dalam hidupnya. Sedikit bicara ketaatan tentu sangat
dipengaruhi ketauladanan-ketauladanan yang di contohkan para orang tua di
setiap harinya.
Untuk mendukung hal-hal tersebut diatas, komunikasi intensif antara anak
dan orang tua merupakan hal yang harus dibudayakan sehingga kuatnya ikatan emosional
antara anak dan orang tua mendorong sang anak untuk senantiasa sehingga sang
anak senantiasa memegang teguh nilai2 etika dan moral di kesehariannya.

Jum’at yang barokah
SD Al-Irsyad Al-Islamiyah 02 Purwokerto
Posting Komentar
.