MENATA SISA WAKTU
UNTUK MEMPERLUAS KEBERMAKNAAN DIRI
Disampaikan pada Pelatihan :Pemberdayaan Ekonomi Produktif, yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kab Banyums, di Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas, 28 April 2015
A. Polog
Hidup adalah kesempatan yang
tak datang 2 (dua) kali. Hidup adalah peluang meng-optimalkan segala titipan
Sang Pencipta, baik harta, tahta, bakat dan juga pengetahuan. Memaknai hidup
akan mempengaruhi seseorang dalam menterjemahkan kesempatan hidup.
Ketika berkeyakinan segala
yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Sang Pemberi Hidup,
kesempatan hidup akan termanfaatkan dalam ragam kebijaksanaan. Sama halnya
ketika segala bentuk ke-punyaan dimaknai sebagai titipan semata, maka model penjagaan dan pensikapannya pun akan terkemas
dalam ragam aksiyang tidak hanya
memuaskan diri sendiri, tetapi juga membahagiakan orang-orang diluar
dirinya.
Berbeda dengan pemaknaan bahwa
hidup sebagai kesempatan menikmati segala kepemilikan, kecenderungan yang akan
terjadi adalah serangkaian aksi yang lebih bersifat kepuasan sendiri dan jauh
dari apa yang biasa di sebut empati atau kepedulian yang mengarah pada perluasan
kebermaknaan diri
Pada pilihan manapun
pemaknaan, sesungguhnya adalah hak masing-masing orang. Tetapi, menjadi tidak
indah ketika Sang Pencipta melakukan koreksi kala hidup masih berlangsung. Padahal hidup harus tetap berlanjut
sehingga pada akhirnya terjebak pada kepusingan akud hingga usia dicukupkan
oleh Sang Pemilik Hidup.
Kemanakah arah
pemaknaan hidup yang akan dipilih?
B. Keterjebakan Pada Konsumerisme
Di zaman serba canggih ini,
segala sesuatu menjadi mudah untuk diraih sepanjang memiliki uang yang cukup. Ragam tawaran
produk bisa di eksekusi hanya dengan mengetik HP tanpa harus capek berkeliling outlet yang mengeluarkan
energi. Pemilihan barang /jasa bisa dilakukan lewat pendeteksian katalog yang
disediakan vendor.
Bagi mereka yang punya persoalan dalam hal “pengendalian
ingin”, kondisi ini sering menjebakkan pada konsumerisme akud. Tak
jarang kemudian hidupnya terperosok dalam konsep “lebih besar pasak dari pada tiang”. Keterjebakan
dalam hutang pun tidak terhindarkan. Pendapatan masa depan pun di korbankan
hanya untuk memenuhi keinginan saat ini. Pola hidup semacam ini sering
berawal dari mindset hidup yang kurang tepat, misalnya saja “ndak hebat kalau jenis HP ndak
update”, “ndak gaul kalau mobil ndak
mengikuti zaman”, “ndak keren kalau performance ndak excelence” dan lain
sebagainya. Akibatnya, mereka sering
bertindak diluar kemampuannnya. Memaksanakan diri sering dipilih demi untuk
satu kata “hebat”. Ketimbang hidup apa adanya Hidupnya lebih dikendalikan oleh
gengsi dan bahkan sering menafikkan fungsi.
Harga diri dibangun dari
kebendaan yang tampak dan menyilaukan.
Sepertinya, prestasi tidak dipandang lagi sebagai capaian yang layak dihormati.
Ironisnya, fenomena semacam
ini menggejala dan terus merasuki hidup masyarakat. Hal ini pula yang kemudian
menjadi pendorong untuk menyukai hal
instan dan menghindari proses yang memerlukan perjuangan penuh liku dan melelahkan.
C. Pecundang
atau Pejuang
Hidup adalah pilihan, apakah
mengikuti arus ataukah berpegang teguh pada prinsip. Apakah mengambil pilihan
instan atas nama pergaulan ataukah
memilih sikap berbeda berikut ketegaran yang senantiasa terjaga. Stau hal yang
menjadi catatan, para penggubah warna dunia adalah mereka yang mau berbeda dari
kebanyakan, baik dalam mensikapi kenyataan maupun dalam mewujudkan apa yang
menjadi keyakinan. Mereka memiliki mental dan memilih bergeming atas setiap
pendapat yang mencoba mematahkan semua keyakinan yang mereka perjuangkan.
Mereka memiliki keyakinan bahwa semua akan berujung pada keindahan seperti apa
yang selama ini mereka peliharan dalam benak dan imajinasi mereka. Adakah anda mewakili orang kebanyakan yang
membiarkan diri menjadi obyek dari ragam kemajuan, ataukah mengambil sikap berbeda
dan memainkan peran pemberi warna bagi
kenyataan?.
Ini memang hanya tentang
pilihan. Pada pilihan mana yang akan diambil sangat tergantung cara pandang
tentang hidup dan mimpi jauh yang terus diyakini dan diperjuangkan
keterwujudannya. Selayaknya mimpi dijadikan inspirasi energi untuk terus
berjuang. Memaknai “perjuangan keras dan cerdas adalah tiket berada di keberhasilan mimpi” sekiranya mampu menjadi
penyemangat untuk terus melangkah sampai mimpi itu benar-benar nyata. Pejuang
tangguh tidak pernah berhenti oleh hambatan, sebab bayang indah tentang
keberhasilan selalu efektif menjadi pemantik adrenaline
untuk terus bertenaga dan melangkah. Menyerah tidak
pernah dijadikan pilihan yang menarik, sebab berbalik arah sama saja
mengikrarkan diri sebagai pecundang.
Adakah anda
seorang pecundang?. Atau berketetapan
sebagai pejuang?.
D. Mimpi
Sebagai Sumber Inspirasi
Karya-karya besar berawal dari
sebuah ketiadaan. Mereka hanya bermodalkan mimpi, keyakinan dan kemauan
berproses demi keterwujudkannya.
Oleh karena
itu, ketika gairah berkarya telah tumbuh dalam diri, maka mulailah
mendefenisikan mimpi. Kemudian jadikan mimpi sebagai inspirasi untuk senantiasa bernergi, inspirasi untuk
tetap bersemangat, inspirasi untuk melangkah, inspirasi untuk tidak pernah
berhenti, inspirasi untuk bersabar menghadapi segala halangan dan rintangan,
inspirasi untuk memperkaya kreatifitas
dalam merumuskan cara, inspirasi untuk mengkomunikasikan ke berbagai pihak guna
melahirkan daya dukung, inspirasi untuk terus berkeyakinan dan optimis,
inspirasi untuk ikhlas berkorban, inspirasi untuk senantiasa berproses menapaki
setiap tahapan, inspirasi untuk membentuk jejak
hidup yang layak di ceritakan, inspirasi untuk tidak memperluas makna
diri lewat ragam karya.
Tak perlu ada ketakutan untuk
bermimpi, sebab bermimpi tidak pernah
dikenakan biaya apapun. Kemudian mulailah melangkah, karena mimpi tanpa upaya
hanya berujung dengan kehampaan. Mulailah dari apa yang anda bisa lakukan,
sehingga terbentuk jejak dan capaian bertahap dan berkelanjutan. Sekecil apapun
capaian adalah awalan yang baik, sebab besar merupakan dampak dari akumulasi dari
kesabaran, ketekunan dan kesungguhan dalam berproses.
Mimpi adalah
tujuan dari ribuan langkah dan upaya.
Mimpi juga merupakan inspirasi lahirnya
daya dukung alam. Mimpi yang kuat juga muasal tertemukannya pada daya
dukung yang memperkuat dan memperbesar peluang keterwujudan mimpi itu
sendiri.
Sudahkah anda menyusun mimpi anda?
E. Menata sisa waktu
Setiap manusia yang masih
diberi kesempatan hidup memiliki waktu
24 Jam satu hari satu malam. Mimpi , kecerdasan dan kreativitas adalah pembimbing manusia dalam
memanfaatkan waktu dengan bijaksana, baik pemanfaatan untuk menyelesaikan
apa-apa yang telah menjadi kewajiban dan apa-apa yang menjadi tujuan.
Fakta menunjukkan, walau
manusia memiliki waktu dlam jumlah sama
tetapi memiliki capaian yang berbeda. Sama halnya seriap manusia menginginkan
bahagian, tetapi tidak semua berhasil di kebahagiaan yang diinginkannya.
Perbedaan ini diawali dari pemilihan pemanfaatan waktu. Sebagian memilih untuk
hidup mengalir seperti air dan sebagian lain memilih aktivitas untuk membentuk hal-hal yang
sekiranya mendatangkan manfaat baik bagi dirinya dan kemudian berlanjut bagi
lingkungannya. Namun demikian, tidak sedikit manusia di dunia ini terjebak pada
kekeliruan langkah dan memanfaatkan waktu untuk sebuah kesia-siaan yang pada akhirnya hanya berujung
dengan penyesalan. Oleh karena itu, rencanakan pemanfaatan waktu dengan baik
sehingga peluang kebaikan akan terbuka lebar. Konsisten lah dengan perencanaan
sehingga waktu akan berjalan efektif dan membentuk capaian-capaian
berkelanjutan. Jangan pernah bagun cara fikir yang membawa anda menjadi kerdil
dan hanya bisa melakukan sedikit hal, sebab itu hanya akan membawa anda pada
capaian yang sedikit pula.
Bangunlah cara fikir yang
membuat anda berpeluang untuk menjadi sesuatu sehingga membimbing anda untuk
memaksimalkan waktu sesedikit apapun yang tersisa sesudah menggunakan waktu
untuk menyelesaikan apa yang memang menjadi kewaijiban anda. Sebagai contoh,
banyak orang berfikir bahwa menjadi ibu rumah tangga begitu merepotkan sehingga menyita seluruh waktu
yang ada. Apakah benar demikian?.
Ataukah hal itu karena kebelum mampuan menata waktu hingga memiliki kesempatan
untuk berbuat hal lainnya ?.
F. Menjadi Produktif
di Sisa Waktu
Saat anda sukses membentuk
efektivitas dalam penggunaan waktu sehingga memiliki sisa waktu setelah
menyelesaikan apa-apa yang menjadi kewajiban, saatnya untuk merancang hal-hal
baik untuk pemanfaatan sisa waktu tersebut. Memilih untuk menjalankan aktivitas
produktif adalah salah satu pilihan baik, sebab berpeluang membentuk capaian
baru yang menjadikan hidup lebih punya
arti, baik bersifat material maupun immaterial. Bukankah mempertinggi
keber-artian diri menjadi salah satu sumber kebahagiaan hidup?. Tidakkah
menjadi pribadi yang diinginkan dan dibutuhkan juga sumber kemuliaan hidup?.
Untuk itu, lakukanlah hal-hal
positif dan produktif. Mulailah dari hal sederhana yang bisa anda lakukan di
sisa waktu yang ada. Hal ini bisa anda lakukan secara sendirian atau bersama
dengan teman-teman yang memiliki frekuensi sama. Bangunlah fikiran positif dan
optimisme bahwa anda akan berhasil dengan apa yang dilakukan. Jangan kedepankan
tentang resiko, karena itu belum tentu terbukti dan hanya akan menciutkan nyali
untuk berbuat sesuatu. Bangunlah
keyakinan bahwa niat baik akan bertemu jalannya. Rencanakan bahwa apa yang anda
lakukan tidak semata-mata untuk kebahagiaan dan kesuksesan anda sendiri, tetapi
juga berpeluang membentuk kebahagiaan bagi orang lain. Bila perlu, jadikan aktivitas anda sebagai solusi bagi orang-orang yang hidupnya kurang
beruntung. Dengan demikian, keadaan akan menjebakkan anda untuk terus berbuat
hal-hal produktif dan bahkan memberdayakan. Tidak perlu merasa rugi untuk
melakukannya, sebab setiap kebaikan akan berbalas kebaikan pula. Artinya, saat
anda membahagiakan orang lain, di saat yang sama anda sesungguhnya sedang
membentuk kebahagiaan anda sendiri.
Sudahkah anda
menemukan sisa waktu dan me- rencanakan hal-hal yang akan anda lakukan?
G. Semua Berawal
Daru Kesadaran Ber-Kemauan
Banyak orang mengatakan “aku tak mampu” saat di ajak atau di minta
melakukan sesuatu, Padahal orang tersebut belum memulainya sama sekali tetapi
sudah menghukum dirinya tidak mampu.
Kemampuan pada dasarnya adalah
tentang keterlatihan atau kebiasaan, sebab semua orang pada awalnya tidak ada
yang memiliki kemampuan. Adakah bayi yang terlahir langsung bisa berjalan atau
berlari?.
Setiap kemampuan sesungguhnya
berawal dari kemauan, sebab kemauan selalu efefktif menjadi pembimbing untuk
melangkah . Bila yang dilakukan adalah hal-hal baru yang memang belum pernah anda lakukan, kerjakan
berulang-ulang hingga pada kahirnya
menjadik kemampuan/keahlian baru bagi
anda.
Oleh karena itu, bangunlah
kemauan sehingga menuntun anda melakukan hal-hal positif. Lakukan
berulang-ulang sehingga menjadi satu keahlian yang akan menciptakan makna-makna baru dalam hidup anda.
Satu hal yang layak menjadi
catatan bahwa orang bisa disebabkan
salah satu dari 2 (dua) hal berikut ini : (i) memaksakan diri untuk bisa dan atau: (ii) dipaksakan keadaan untuk bisa. Pilihan
manakah yang akan anda ambil?.
H. Penghujung Bernada kesimpulan
Melakukan hal-hal positif dan
produktif merupakan sebuah kemuliaan, baik membentuk capaian yang layak untuk
dikisahkan pada keluarga maupun pada
banyak orang untuk menginspirasi. Semua berawal dari cara pandang tentang hidup
. Bila hidup dimaknai sebagai kesempatan untuk berbuat baik makan tindakanpun
mengarah pada hal-hal yang memproduksi kebaikan. Demikian juga cara pandang
tentang “kesuksesan”, akan berbeda ketika sukses dimaknai sebatas membahagiakan
diri sendiri atau juga berupaya membahagiakan orang lain. Bangunlah mimpi sebagai sumber inspirasi untuk senantiasa ber-energi yang diikuti langkah-langkah nyata untuk perwujudan mimpi itu sendiri. Bangunlah kesadaran untuk terus ber-kemauan sehingga anda tak pernah berhenti untuk berbuat. Kesempatan selalu ada tergantung apakah anda bisa me-manage waktu sehingga terbuka kesempatan luas untuk melakukan lebih banyak hal. Mulailah dari hal sekecil apapun, sebab besar hanyalah akibat langsung dari ketekunan, kesabaran dan kesungguhan berproses. Tetaplah optimis, sebab niat baik pasti akan bertemu jalannya. Jangan pernah membangun cara fikir yang hanya akan membuat anda tak berbuat apa-apa. Jangan pula mengedepankan apa yang tidak anda miliki, tetapi optimalkan yang ada sehingga secara bertaha dan berkesinambungan akan tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.
diri sendiri atau juga berupaya membahagiakan orang lain. Bangunlah mimpi sebagai sumber inspirasi untuk senantiasa ber-energi yang diikuti langkah-langkah nyata untuk perwujudan mimpi itu sendiri. Bangunlah kesadaran untuk terus ber-kemauan sehingga anda tak pernah berhenti untuk berbuat. Kesempatan selalu ada tergantung apakah anda bisa me-manage waktu sehingga terbuka kesempatan luas untuk melakukan lebih banyak hal. Mulailah dari hal sekecil apapun, sebab besar hanyalah akibat langsung dari ketekunan, kesabaran dan kesungguhan berproses. Tetaplah optimis, sebab niat baik pasti akan bertemu jalannya. Jangan pernah membangun cara fikir yang hanya akan membuat anda tak berbuat apa-apa. Jangan pula mengedepankan apa yang tidak anda miliki, tetapi optimalkan yang ada sehingga secara bertaha dan berkesinambungan akan tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Berada dikeberhasilan adalah
keinginan semua orang, tetapi tidak semua orang
berhasil meraihnya. Hal ini tidak mengherankan karena keberhasilan adalah hadiah bagi mereka yang pantas untuk memilikinya. Untuk itu, bentuklah faktor-faktor yang memantaskan anda untuk berhasil melalui langkah-langkah yang konsisten. Jangan pernah berfikir berhenti apapun halangan dan rintangan, sebab berhenti adalah pendeklarasian diri sebagai pecundang.
berhasil meraihnya. Hal ini tidak mengherankan karena keberhasilan adalah hadiah bagi mereka yang pantas untuk memilikinya. Untuk itu, bentuklah faktor-faktor yang memantaskan anda untuk berhasil melalui langkah-langkah yang konsisten. Jangan pernah berfikir berhenti apapun halangan dan rintangan, sebab berhenti adalah pendeklarasian diri sebagai pecundang.
Sebagai catatan akhir, diluar
sana banyak yang menginginkan untuk “bisa”, tetapi
mereka tidak mengerti bagaimana caranya agar menjadi “bisa”. Diluar sana, banyak yang mendefenisikan dirinya telah gagal tana pernah berbuat sesuatu yang memantaskan mereka untuk berhak atas capaian. Alangkah bijaknya hal ini menjadi inspirasi untuk berbagi semangat dan juga pengetahuan sehingga mereka memiliki keyakinan bahwa mereka pun memiliki kesempatan serupa untuk berhasil. Untuk itu, mulailah dari diri anda sebab ketauladanan adalah cara terbaik untuk mengajak kebaikan. Akan KAH?
mereka tidak mengerti bagaimana caranya agar menjadi “bisa”. Diluar sana, banyak yang mendefenisikan dirinya telah gagal tana pernah berbuat sesuatu yang memantaskan mereka untuk berhak atas capaian. Alangkah bijaknya hal ini menjadi inspirasi untuk berbagi semangat dan juga pengetahuan sehingga mereka memiliki keyakinan bahwa mereka pun memiliki kesempatan serupa untuk berhasil. Untuk itu, mulailah dari diri anda sebab ketauladanan adalah cara terbaik untuk mengajak kebaikan. Akan KAH?
Posting Komentar
.