Wahai
hati yang berkeinginan...
Hari ini, aku mendapati seorang sahabat yang baru saja kembali dari perjalanan spiritual
dari tanah suci. Kudapati keceriaan dan ketenangan yang lebih
dari pancaran wajahnya. Kudengar segala hal baik yang terjelaskan disepanjang silaturrahmi itu. Ingin ini pun kembali menguat, menguat
untuk mendapat kepernahan berada di sana.
Wahai
hidup yang terdefenisi Sebagaimana yang tampak..
Ya Allah...Aku tak sedang menggugat, pun tidak sedang menyesali stratifikasi yang
sedang aku pilih, sebab bila itu aku takut terjebak menjadi insan
yang tidak bersyukur dan aku khawatir semua menjadi tak bernilai apa-apa
dihadapanMu.
Wahai
Allah yang maha Pengasih dan Penyayang...
Limpahiku kebijaksanaan didalam menterjemahkan kesempatan hidup. Tak
sekalipun berani meremehkan apa yang telah engkau gariskan sebagai rukun. Bangunkanku
ketaqwaan sebagai bekal dalam menjalani hidup hari ini dan berikutnya. Genapkanku
memenuhi rukun yang Engkau defenisikan..sungguh aku menginginkannya ya Allah...
Wahai
Allah Sang Penentu Warna...
Ampunan dan kasih sayang Mu penentu warnaku. Sejarah apa yang akan
tercatatkan dari serangkaian langkah dan upaya menuju asa dan citaku sungguh atas izin dan kehendakMu. Syukurku atas
ni’mat Mu yang luar biasa telah membawaku pada perasaan tak berdaya di
hadapanMu. Betapa banyak pintaku ditengah banyaknya kebelumsempurnaanku dalam
memaknai dan menjalankan kalam-kalam Mu. Engkau mendefenisikan hidup adalah
sebuah cobaan, entah itu sebuah kesenangan maupun kesusahan, kuatkan aku dan
berilah kesempatan menjadi hamba yang Engkau Cintai.
Wahai Allah Sang Pemutus dimana segala sesuatunya bermula
Andai Tanah Suci itu berjarak sejengkal dari keberadaanku saat ini, tentu
aku akan langsung melangkah dan selalu berada disana. Tentu aku akan langsung bersujud
memohonkan ampun, menguntaikan serangkaian doa yang menjadi dasar segala
langkahku. Tetapi, ketetapanMu atas
keterlahiranku di sudut yang lain membuat perjuangan untuk sebuah kepernahan menjadi lebih panjang
dan indah.
Wahai
Allah yang Maha Mengerti Atas Apa Yang Menjadi Niatku.....
Pernah-kan lah aku berada di ruang indah sebagaimana mimpi itu ku utarakan dan
juga kuperjuangkan dihadapanMu. Bangunkanku kesempatan membangun makna diri yang membuat lebih baik
dipandanganMu. Engkau tahu sejauh mana Hamba-Mu yang lemah ini melangkah demi suatu
keyakinan..keyakinan yang berpeluang memperluas kesempatan membentuk hidup
lebih indah disetiap pagi, siang dan sore...yang didalamnya terdapat senyum
bahagia dan rasa syukur diwajah hamba-hamba-Mu yang ber-shaf.
Wahai
Allah yang berketetapan atas Apa yang Harus Kulihat dan Ku Dengar...
Hati ini Engkau takdirkan begitu tersayat tiap kali mendengar jerit kepedihan. Perasaan sama
selalu hadir tiap kali kesusahan dan
ketidakberdayaan terdengar ditelinga dan juga tersaksikan oleh pandanganku.
Hati ini menjadi merasa berdosa saat aku belum bisa berbuat apa-apa sebagaimana
seharusnya. Berikanku kesempatan menjadi sahabat bagi mereka dan
mampukan aku untuk membawa mereka menjadi hamba-hamba mulia dipandang-Mu,
sebab keyakinan kuatku mengatakan bahwa dengan membahagiakan mereka, aku akan Engkau bbahagia setakaran yang membawa ketenangan dan kebaikan dalam hidupku.
Wahai
Allah Sang Penerima Syukur
Sungguh hati ini bahagia dan ikut mensyukuri saat menyaksikan hamba-hamba Mu
terlebh dahulu berkesempatan berada di sana, walau disaat sama aku tak jarang meneteskan
air mata dan memohon untuk dipernahkan. Aku tak sedang menggugat dan tetap
berpandangan serta berkeyakinan bahwa Engkau akan mem-pernahkan aku untuk hari
indah itu.
Aku hanya sedang berada dikeinginan yang membuncah. Aku pun akan berupaya
sekuat daya yang engkau titipkan kepadaku untuk kepernahan itu. Aku pun berharap diberi kesempatan mem-pernahkan lainnya untuk merasakan hal serupa.
Namun, kapan hal itu aku mewujud,
sepenuhnya aku pasrahkan menjadi urusan-Mu sepenuhnya...
Amin Ya Robbal 'Alamin
Terinspirasi
Sepulang Silaturrami ke
sahabat yang baru pulang ber-haji
Posting Komentar
.