A. Berdefenisi Untuk Bersemangat
Menjadi
beban bagi orang lain adalah muasal keterjajahan dan hilangnya kemerdekaan
berfikir maupun bertindak. Kalimat ini sangat magis bagi sebagian para
wirausaha, karena kalimat ini membangunkan gairah setiap orang membangun kerajaannya sendiri
lewat karya-karya yang teruji oleh alam dan waktu.
B. Siapapun bisa menjadi wirausahawan
Oleh
karena itu, siapapun anda dan apapun fakultas anda, bukanlah hal yang menjadi
penyebab anda menjadi pengusaha atau tidak. Bahkan, fakta menunjukkan kalangan
wirausahawan jebolan kampus 80% berlatar belakang fakultas yang tidak relevan
dengan urusan wirausaha. Kalau demikian adanya, siapa bilang anda tak
berpeluang menjadi seorang wirausahawan ?. Kecuali anda sendiri yang menetapkan
diri tidak berbakat di wilayah ini.
C. Instuisi Berwirausaha
Bicara
instuisi sesungguhnya persoalan kebiasaan. Orang bijak bilang, parang tajam
kalau tak diasah akan menjadi tumpul dan parang tumpul akan tajam bila diasah
terus menerus. Untuk itu, mulailah se sering mungkin mendefenisikan peluang
dari apa yang anda lihat, anda dengar dan bahkan anda rasakan. Saksikan
bagaimana seorang artis men-drive kekesalan hatinya atas realitas cinta menyedihkan menjadi
sebuah karya berbentuk lagu yang enak di dengar dan dinikmati oleh banyak orang
. Bagaimana seorang produser mengangkat pengalaman nya menjadi sebuah sinetron
serial yang ditonton dan di ikuti banyak
orang lewat televisi. Semua itu berawal
dari membiasakan diri, hingga mereka terlatih melakukannya berulang-ulang dan
kian hari kian mahir. Anda pun bisa menjadi seorang penulis terkenal ketika
anda memulai membiasakan menuliskan segala sesuatu dari apa yang anda fikirkan,
dengarkan, rasakan dan lihat. Anda pun bisa menjadikan hobby sebagai sesuatu
yang eyes
catching dan menarik minat banyak orang untuk mengikuti. Intinya,
semakin sering anda melakukannya, maka semakin tajam instuisi anda, Kapan anda
memulainya dan kemudian membiasakannya???
D. Mulailah Melangkah Tanpa Pernah Melihat ke Belakang
Oleh
karena itu, jangan berfikir panjang dan mulailah melakukan. Jangan pernah keberhasilan menjadi pelemah semangat,
sebab bisa jadi keberhasilan hadir setelah kebelumberhasilan ke 999 dan sekaligus menutup akumulasi
deretan kebelumberhasilan yang sangat menyesakkan dada. Jangan pernah melihat
ke belakang sebab “keberhasilan” ada di depan.
Oleh karena itu, bertekadlah atau anda sama sekali tidak memulai
bersentuhan dengan istilah kewirausahaan.
E. Mendeteksi Makna Belajar Berwirausaha
Di Kalangan Mahasiswa
Sekedar mendeteksi, menekuni
wirausaha memberikan implikasi luas pada peningkatan kapasitas diri, yang
antara lain di jelaskan berikut ini :
1.
Belajar Memiliki Tekad.
Berwirausaha adalah kebulatan tekad memperjuangkan
sesuatu sampai titik darah penghabisan. Semangat dan pantang menyerah membuat
wirausahawan selalu berenergi.
2.
Membentuk mental.
Setiap penawaran belum tentu berujung dengan transaksi dan bahkan bukan tidak
mungkin dari sepuluh orang yang diajak komunikasi hanya satu yang merespon
positif sebuah tawaran. Dinamika ini lah yang kemudian membentuk mental tangguh
para wirausahawan ketika memilih untuk terus berjuang di ragam keberhasilan dan
kebelumberhasilan.
3.
Belajar Mengambil Tanggungjawab dan disiplin
. Membahagiakan orang lain adalah tugas utama kalau sang
wirausahawan ingin menikmati kebahagiaan sesudahnya. Inilah tanggungjawab yang
melekat pada diri seorang wirausahawan.
4.
Belajar komunikasi produktif.
Efektivitas gagasan terwujud dari terbentuknya orang diluar dirinya (baca:
konsumen) menyerap dan mengkonsumsi gagasannya . Untuk itu, sang wirausahawan
dituntut mampu mengkampanyekan gagasannya lewat gaya komunikasi yang memikat
perhatian orang lain. Rutinitas semacam ini lah secara perlahan membentuk
kemampuan komunikasi produktif.
5.
Mengembangkan
jaringan. Transaksi adalah bagian dari simpul komunikasi yang
sesungguhnya bisa di ekspans ke arah yang lebih luas. Mereka menjadikan
konsumen tidak sebatas untuk terkonsumsinya apa yang dia tawarkan, tetapi juga
mencoba menggali potensi lain yang melekat pada konsumen tersebut. Pada
komunikasi yang intensif akan
bermetamorfosis menjadi jaringan yang saling memperkuat satu sama lain.
6.
Membentuk
kemampuan adaptasi. Dalam dunia wirausaha, hal yang pasti
adalah ketidakpastian itu sendiri. Realitas selalu mengalami perubahan seiring
dengan dinamika yang terjadi pada manusia, sehingga wirausahawan selalu di
tuntut untuk bisa beradaptasi pada semua suasana.
7.
Keahlian
manajemen dan kepemimpinan. Dalam bahasa singkat, manajemen
adalah melakukan sesuatu melalui orang lain dan kepemimpinan adalah mempengaruhi
orang lain. Pada titik perkembangan tertentu, wirausahawan sudah tidak
memungkinkan lagi mengerjakan segala sesuatunya sendiri sehingga harus
melibatkan orang lain. Pada titik ini, proses manajemen mulai mewarnai
perjalanan usaha. Sementara itu, bersedianya seseorang melakukan sesuatu tentu
tak lepas dari motif (kepentingan), sehingga perlu di motivasi melalui
penyebaran pengaruh.
8.
dan
lain sebagainya.
Intinya, dinamika yang
ada disepanjang proses
berwirausaha berimplikasi pada pembentukan kapasitas diri dari banyak sisi.
F. Penghujung
Keberhasilan
bukanlah sebentuk hadiah, tetapi akibat logis dari ketepatan langkah dan
ketekunan berproses mencapai keberhasilan. Semoga menginspirasi....!!!!!
Posting Komentar
.