ORANG KAMPUNG MENGIKUTI DISKUSI "TELAAH DESIGN KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA" | ARSAD CORNER

ORANG KAMPUNG MENGIKUTI DISKUSI "TELAAH DESIGN KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA"

Senin, 09 Juli 20120 komentar



I.  PENGANTAR

Sebagai anak kampung yang kebetulan di amanahi menjadi Wakil Ketua Kadin Banyumas, saya berkesempatan menghadiri undangan Diskusi Sehari Tentang  “TELAAH AWAL DARI RENCANA PERUMUSAN DESAIN BESAR TENTANG KEBIJAKAN LUAR NEGERI RI” di Hotel Horizon, Purwokerto tepatnya tanggal 08 Juli 2012. Agenda ini terselenggara atas kerja sama Jurusan HI, Fak ISIP Universitas Jenderal Soedirman dengan Kesekretariatan Wapres RI.

Sebuah diskusi yang sangat menarik karena di isi oleh para pakar yang luar biasa dan menginspirasi. Sebagai bagian dari tanggungjawab sosial atas perolehan materi pendidikan luar biasa ini, berikut saya sampaikan “resume” yang sempat terekam oleh saya dari apa-apa yang di presentasikan oleh putera-puteri terbaik bangsa di bidangnya. 

Permohonan maaf disampaikan bila terdapat kekeliruan dalam me-record dan meng-intrepretasikan apa-apa yang disampaikan oleh pembicara. 
  

 II.  RESUME

RESUME DISKUSI SEHARI
TENTANG
TELAAH AWAL DARI RENCANA PERUMUSAN DESAIN BESAR TENTANG
KEBIJAKAN LUAR NEGERI RI
Purwokerto, Hotel Horizon, 09.00 WIB sd selesai

  1. SAMBUTAN REKTOR UNSOED
1.    Kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial merupakah hal yang harus terwakili dalam konsep kebijakan luar negeri Indonesia.
2.       Kebijakan luar negeri senantiasa berpegang pada prinsip bebas dan aktif melalui pola2 komunikasi yg kreatif serta mementingkan kepentingan nasional.
3.       Unsoed sebagai universitas yg bercirikan pengembangan ekonomi pedesaan dan kebijakan lokal. Dengan local wisdom diharapkan akan menjadi soft power dalam melakukan komunikasi penjajagan kerjasama dengan pihak luarnegeri. Pedesaan yg 70%merupakan darah segar yang sangat layak dijadikan inspirasi dalam menggagas kerjasama dengan pihak luar negeri.
4.       Pelaksanaan diskusi ini diharapkan akan menjadi penyemangat dan pemersatu seluruh elemen masyarakat banyumas,khususnya dalam menyatukan gagasan yg akan mempengaruhi kebijakan luar negeri indonesia.
5.       kemudian acara diskusi ini di buka oleh rektor Unsoed 09.48 wib.


B. RESUME PENYAMPAIAN MATERI
   
B.1. Pengantar moderator
1.       Otonomi daerah sudah membuka peluang daerah bisa langsung berkomunikasi dengan pihak luarnegeri di bawah koordinasi kemenlu.
2.       Diplomasi politik sangat efektif dalam membangun citra negara. Namun demikian, wapres berharap "diplomasi ekonomi" bisa berimplikasi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

B.2. Pengantar dari Bupati Kab.Banyumas (Drs.H.Marjoko,MM)
    1. Pasal 42 UU no.32 tentang PEMKAB berbunyi  bahwa Persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemkab oleh DPRD. Hal ini berpotensi menjadi konflik kepentingan antara pemkab dan DPRD.
    2. Menurut saya tugas kemenlu amat sangat berat, disatu sisi kemlu sudah berbuat optimal dalam mengembangkan kerjasama. Namun demikian, pada tahapan implementasi di dalam negeri banyak hambatan birokrasi. Hal ini menjadi kendala dalam mengintegrasikan kinerja menlu dengan perwujudan hakekat pembangunan.
    3. Dalam mengembangkan potensi daerah, kita sering mengalami kesulitan dalam pengkondisian lahan, karena masyarakat tidak mendukung atau meninggikan nilai lahan. Hal ini sangat berbeda dengan china yg tanahnya di kuasai oleh negara.
    4. Pemkab tidak hanya fokus pada pengembangan income per kapita, tetapi juga personal income, khususnya pada sisi UMKM (small and medium entreprises). Sebab kalau fokus pada income per kapita, maka kesenjangan ekonomi tak dapat di hindari.
    5. Dalam mendukung dan pengembangan iklim investasi, pemkab Banyumas telah membuat kawasan industry sehingga lebih membuka peluang tumbuh kembangnya ragam industry yang akan berimplikasi terhadap peningkatab kesejahteraan masyarakat.
    6. Dalam rangka pelayanan prima, pemkab menerapkan "one stop service" dan juga hal ini sudah mendapat penghargaan.
    7. Istilah Trading dan Investasikan sering salah kaprah dalam memaknainya, Trading bersifat profit, sedang  Investasi bicara tentang growth. Kaitannya dengan hal tersebut, Pemkab fokusnya pada pengembangan investasi.
    8. Pengembangan budaya bisa dijadikan pintu masuk bagi pengembangan bidang lainnya.  Hal ini merunut pada bali yang mengembangkan perdagangan melalui ekspose budaya dan pariwisata sebagai titik masuk.
B.3. Resume Presentasi Dr.siswo Pramono,LLM
1.  Eco city merupakan tahapan untuk membentuk sister city. Menurut saya banyumas sudah sukses dalam hal penciptaan eco city.
2.      Ada beberapa komponen yg harus diperhatikan dalam mendesign kebijakan politik luar negeri " (i) mendalam dunia lama seperti amaerika dan eropa; (ii) memperlebar pembacaan dengan dunia baru seperti asia pacifik dan afrika  yang mengalami pertumbuhan luar biasa; (iii) bagaimana indonesia bisa mendalami potensi domestik; (iv) bagaimana makro dan mikro manajemen kebijakan luar negeri.
3.      Sebagai catatan kecil ; luasnya pelabuhan bisa menjadi salah satu indikator kuantitas lalu lintas ekonomi.
4.  Afrika menjadi penting karena kaya dengan alam dan bahan baku. Kita sering memandang sebelah mata, padahal afrika memiliki 60% lahan yang belum tergarap. Oleh karena itu mereka menawarkan kerjasama  dengan indonesia untuk mengoptimalkan lahan tersebut.
5.      Pasicifik sebagai titik pertumbuhan ekonomi tinggi saat ini dan Afrika sebagai potensi perkembangan di masa mendatang.
6.      Indonesia pantas melihat/meniru papua new geuni yg mengotimalkan air menjadi sumber listrik dan pada akhirnya berefek pada lahirnya industri2 baru di negara tersebut.

B.4. Resume Presentasi Ibu Tunjung linggarwati
1.  Sebagai rakyat biasa, saya berfikir bagaimana implikasi kebijakan politik luar negeri langsung terhadap kehidupan masyarakat.
2. Beberapa tahun yg lalu, SBY mentargetkan Indonesia menjadi "regional power" khususnya di wilayah ASEAN. Pertanyaannya adalah tentang kesiapan Indonesia menuju hal itu..
3.       Dalam membicarakan politik luar negeri ada 3 (tiga) faktor yg perlu diperhatikan; (i) kepentingan nasional; (ii) kekuatan nasional (modal) dan; (iii) kondisi/ perkembangan eksternal.
4.       Beberapa waktu lalu, SBY mengingat pentingnya melakukan Multytrack diplomacy, yaitu komunikasi yg dilakukan dengan melibatkan banyak pihak seperti pemerintah, profesional,pemuka agama dsb.
5.       Pada jan 2015, dimana akan terlaksana ASEAN Community, di kawasa ASEAN akan terjadi hal-hal berikut ini: (i) free flow of goods; (ii) free flow of service; (iii) free of skilled power; (iv) free flow of capital; (v) free flow of investment; (vi) priority integration sectors and food, agriculture and foresty. Atas kondisi tersebut, Indonesia harus benar-benar siap dengan segala implikasi yang muncul.

B.5. Resume Presentasi  Prof Anak Agung Banyu Perwita
1.  "Kepentingan nasional" hampir tidak bisa ditemukan dalam dokumen resmi nasional tentang kebijakan luar negeri. Akibatnya kebijakan luar negeri selalu bersifat reaktif .
2.       Penyusunan Design kebijakan luar negeri harus bermula dari kepentingan nasional. Sesudah itu baru di susun strategi dan aktor yang akan melakukannya.    
3.       Sebagai informasi saja, Orang china selalu menyemangati masyarakatnya  dengan kalimat : “No Sorry if you are slowly (mohon maaf tiada maaf karena anda selalu terlambat)”.
MAKALAH-MAKALAH Makalah Banyu Perwita Makalah BupatiBanyumas Makalah Sr. Siswo Presentasi Makalah Purwokerto - Setwapres
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved