PEMBUKA
Tulisan ini sebenarnya hanya curhatan seorang manager via email dan kemudian di share kepada segenap pembaca dengan harapan bisa menginspirasi atau menambah hikmah. Karena alasan etika nama asli dan perusahaan di sembunyikan.
PERTANYAAN:
Tulisan ini sebenarnya hanya curhatan seorang manager via email dan kemudian di share kepada segenap pembaca dengan harapan bisa menginspirasi atau menambah hikmah. Karena alasan etika nama asli dan perusahaan di sembunyikan.
PERTANYAAN:
Selamat pagi Pak, mohon maaf mengganggu dan
mengambil sedikit waktu Bapak untuk membaca tulisan saya ini.
Kemudian, dalam perjalanannya jelas banyak hal yang saya dapat di medan
ini, yang belum pernah saya peroleh di padepokan X, dan saya
dipaksa harus bisa menyelasaikan masalah tersebut. Kondisi awal masuk, saya benar – benar
belum tahu medan yang harus di lalui. Saya memaksa diri saya sendiri untuk
mencoba melakukan apa yang saya bisa dan tahu biar bisa berjalan di medan
ini, tanpa sifat kandel (ilmu) yang cukup untuk menaklukkan medan ini.
Kondisi awal, saya harus menyiapkan
semuanya, mulai dari menyiapkan amunisi, senjata, dan menyiapkan prosedur cara menggunakan
senjata, serta merekrut prajurit,dan banyak hal teknis yang memang belum ada. Sampai pada batas waktu perjalanan yang
harus saya lewati, saya belum mampu menempuh setengah dari medan perang ini,
bahkan diawal pasukan kami hampir kembali mundur kepintu gerbang, ketika sudah
tidak ada lagi bantuan amunisi untuk terus berperang, dan ini pun kesalahan
saya memilih amunisi/senjata di awal, hingga kami memaksakan diri memaksimalkan semua yang kami miliki untuk
dijadikan senjata berperang. Ditambah beberapa prajurit kami yang memilih untuk
tidak melanjutkan bergabung,mereka lebih memilih bergabung dengan pasukan yang
sudah lebih kuat. Saya akui, ini kesalahan saya, tidak bisa memberi
keyakinan dan motivasi , dan juga karena saya terlalu asyik dan larut dalam perang secara
langsung, sehingga fungsi komando seorang panglima hampir tidak ada.
Hampir 7 (tujuh
) bulan kami berperang dengan sisa – sisa amunisi yang kami miliki.
Memang sudah dua bulan ini pencapaian kami terus bertambah , meskipun tanpa
adanya tambahan amunisi. Dalam dua bulan ini ada pertumbuhan rata-rata 19% dari
jangkauan yang tertinggi yang pernah kami capai. Dan dengan masuknya satu
anggota baru di pasukan kami, memang banyak mendukung pencapaian ini. Akan
tetapi target pemberi amunisi sebenarnya dalam satu tahun masuknya saya sebagai
panglima, diharapkan medan perang bisa direbut dengan amunisi yang ada.
Saya minta saran dari Bapak, apa yang harus
saya lakukan dalam satu bulan kedepan. Sebagai
panglima , saya sudah merasa gagal berperang memperebutkan medan ini.
Saya meminta pandangan Bapak berkaitan dengan kegagalan ini, ada dua
hal yang sebenarnya akan saya sampaikan kepada pemberi amunisi :
- Saya keluar dari pasukan ini , dan menyerahkan semua komando kepada pemberi amunisi untuk menyerahkan kepada panglima yang baru.
- Saya meminta untuk menjadi prajurit biasa dan menyerahkan komando kepada panglima baru.
Dua hal diatas ada dua konsekuensi yang
harus saya terima, kalau saya mengambil opsi pertama secara nilai , nilai saya
tidak akan turun, tetapi secara pertanggungjawaban terkesan saya lepas tanggung
jawab. Kalau saya memilih opsi kedua, secara nilai, saya menurunkan nilai saya
sendiri yang sudah lama saya rangkai dengan banyak pengorbanan, tetapi secara
tanggung jawab saya masih dianggap ikut bertanggungjawab.Sebagai panglima saya sportif untuk
mengakui bahwa saya gagal memimpin pasukan ini. Dari sini saya pun tahu
beberapa kelemahan saya :
- Saya kurang tegas, terlalu lemah
- Saya tidak bisa mempertahankan ide saya, walaupun ide itu benar
- Kurang percaya diri
Dari hal tersebut, saya mohon masukan dari
Bapak sebagai guru dan motivator saya.
Terima kasih, dan maaf telah mengambil
waktu Bapak yang terbatas.
Dalam kalimat2 itu ada nuansa tanggujawab begitu kuat, ada keinginan kuat untuk maju dan menciptakan perubahan, ada jiwa besar yang mengakui kebelum sempurnaan diri, dalam kalimat itu ada mimpi kuat untuk membangun karya besar. Artinya, modal untuk menciptakan sesuatu sudah ada pada anda.
Anda sudah melakukan lompatan besar
dibanding dulu saat pertama kali saya kenal. Sebagai pelatih, saya bangga
dengan perkembangan anda yang luar biasa ini dan sekaligus membangun
keyakinan saya bahwa akan lahir karya besar dari tangan dingin anda layaknya seperti mimpi
sang owner dan juga seperti mimpi anda sendiri tentang berkarya.
Secara obyektif saya bependapat, anda
sudah memiliki rangkaian senjata untuk melanjutkan karya itu. Terus kembangkan percaya diri untuk mempimpin
pasukan dan terus kembangkan wawasan hingga secara nyata anda lebih layak
untuk memimpin.
Saran saya...lanjutkan.....!!!!. Seorang
pemimpin tidak perlu tahu segalanya, tetapi harus bisa mempengaruhi semuanya
untuk mencapai tujuan besar. Tugas utama kepemimpin adalah menebar pengaruh,
tidak harus pintar melakukan hal teknis A sampai Z. Bangun motivasi bagi segenap
pasukan dan fahamkan pada mereka ini bukan tentang uang, tetapi tentang
idealisme berkarya dan pantas di kenang. Ini bukan tentang berapa yang didapat dengan
bekerja, tetapi ini tentang berapa makna yang tercipta dari keterlahiran
sebuah karya. Allah maha penghitung yang adil dan menghadirkan keberpihakan karena punya alasan
yang layak.
Satu hal lagi, saya tak tertarik mengomentari
angka-angka yang anda sajikan karena dalam pandangan saya itu akan
tumbuh dengan sendirinya bila segenap SDM punya visi yang sama dalam bekerja. Jadi,
angka itu adalah imbas dari kolektivitas segenap pasukan. Ingat uang itu benda
mati dan yang membuat uang habis, tumbuh atau berkembang adalah manusia.
Oleh karena itu, teruslah mengembangkan
diri dan kemampuan serta menularkan pada segenap pasukan. Lakukan perubahan lewat
pendekatan ketauladanan, sebab ketauladanan lebih menjanjikan ketercapaian sebuah mimpi.Selamat berjuang untuk melahirkan rekam
jejak spektakuler dalam hidup. Saya tahu itu tak mudah, tetapi keberhasilan
tidak hadir dengan tiba-tiba. Keikhlasan,kesabaran dan ketekunan selalu menjadi
“magic
akselerator”
ketercapaian sebuah mimpi. KAH???.
Posting Komentar
.