ANAK MUDA..MIMPI JADI PENGUSAHA ??? | ARSAD CORNER

ANAK MUDA..MIMPI JADI PENGUSAHA ???

Jumat, 22 Juni 20120 komentar


POKOK-POKOK MENEKUNI WIRAUSAHA
(Membangun Kebahagiaan lewat Cara Berfikir)
materi LIVE di acara TALK SHOW PRO2FM JAKARTA, 20 JUNI 2012, Jam 10.00 WIB sd11.00 WIB

I.  Semangat dan Mental
Mbak Desi Sang Penyiar
Saya sepakat dengan   seorang penulis (maaf lupa judulnya) bahwa wirausaha sesungguhnya 95% persoalan semangat dan mental, 5%  persoalan teknis operasional. Hal ini bisa diterima akal sebab persoalan teknis bisa dipelajari oleh siapapun dan relatif bisa diukur  waktu pembelajarannya, tetapi persoalan semangat dan mental memerlukan proses yang tidak singkat  di poses pembentukannya.



Bicara tentang semangat dan mental memang bukan perkara mudah. Semangat dan mental dibentuk dari keyakinan, pola fikir dan akumulasi pengalaman bathin. Sebagai illustrasi, seseorang menjadi tidak bersemangat ketika meyakini bahwa kegagalan akan segera datang, padahal hal itu belum terjadi sama sekali. Sementara itu, seseorang begitu percaya diri melakukan sesuatu karena meyakini dan siap dengan segala resiko yang mengikuti setiap tindakannya.
  
Berikut ini disajikan beberapa kalimat sejuk yang diharapkan akan menjadi sumber semangat dan membentuk mental tangguh khususnya dalam menekuni wirausaha mulai dari semangat dan mental  ditahapan persiapan, memulai dan menjalankan serta hasil akhir.

a.    Persiapan Berwirausaha
a.1.  Spirit vertikal
inyong...Sang Anak  Kampung
·         Adakah peluang ??.  Dalam konteks ekonomi  2/3 dunia ini adalah perdagangan (baca: bisnis) dan 1/3 hal lainnya
·         Setiap manusia terlahir diberi hak rezeki oleh Tuhan yang besar kecilnya tergantung kesungguhan manusia dalam berusaha.
·         Tidak ku rubah nasib sebuah kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya. Jadi pasrah lah pada Tuhan sesudah berupaya dengan maksimal.
·         Niat baik selalu ketemu jalannya.
·         Manusia yang baik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang, pengusaha berpeluang besar melakukan hal ini lewat karyanya.
·         Senangkan-lah orang lain, maka Tuhan akan menyajikan kesenangan dalam hidupmu.
·         Tuhan seperti prasangka hamba-Nya sehingga berfikir positif dan optmis adalah hal terbaik untuk di pilih. Jadi, mengapa takut memulai???

a.2. Spirit Horizontal
·         Bisnis adalah upaya memindahkan uang dari kantong orang ke kantong  kita dengan cara yang disukai Tuhan atau syaitan ( tinggal milih dan ingat segala pilihan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan).
·         Bisnis adalah upaya membahagiakan orang dan kemudian kita bahagia (maaf ndak boleh di balik, sebab wirausahwan itu harus menjadi pelayan yang baik dan menangnya belakangan).
·         Pada skala tertentu, bisnis itu membantu orang lain (jadi bisa mengurangi pengangguran dan meningkatkan kebermanfaatan bagi banyak orang).
·         Bisnis adalah cara cerdas ikut membangun bangsa karena sebagian dari laba karya anda untuk bayar pajak....he222..
·         Bisnis adalah salah satu jalan ke sorga, karena bisnis selalu mengajarkan untuk menyenangkan orang lain melalui pelayanan dan juga membantu orang lain melalui penciptaan lapangan kerja.
Catatan penting : buatlah defenisi anda sendiri tentang bisnis yang bisa menyemangati
dan mengisnpirasi untuk terus berkarya.

b.    Memulai  dan menjalankan Wirausaha:
Pak Purwanto Sang Panelis
  • Mulailah dengan kata “who??” bukan “what”. Artinya, tentukan target market (pasar), identifikasi kebutuhan untuk menentukan bisnis apa, kenali karakter sebagai cara untuk merumuskan strategi pemasaran.
  • Mulailah dari apa yang anda bisa dan jangan mengedepankan keterbatasan.
  • Sesuatu yang besar berawal dari yang kecil.
  • Siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapat. Kalau begitu jangan malas-malasan dong....!!!!
  • Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, demikian pula sebaliknya.
  • Berhentilah mengeluh karena hal itu tidak merubah apapun juga.
  • Bisa jadi, kesulitan yang dialami adalah cara Tuhan melihat seberapa siap seorang hamba menerima kemudahan atau karunia besar yang akan di berikan.

c.    Hasil Akhir
  • Waspada : Saat untung, ingatlah besok bisa saja rugi. Saat rugi yakinlah besok akan segera untung.
  • Kebangkrutan hanya datang bila  menetapkan  tak bergerak saat kesulitan sedang datang.
  • Hidup adalah cobaan baik dalam bentuk keberhasilan atau kebelum berhasilan, kegembiraan  atau kesedihan.
  • melipat gandakan hasil : (i) bersihkan dengan zakat dan : (ii) lipatgandakan dengan berbagi.
  • Tuhan melipatgandakan hasil bagi mereka yang di kehendaki-Nya.
  • Segala sesuatunya yang ada pada manusia adalah titipin Tuhan, sehingga tak ada alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri.

II.  Penghujung
·         Segala sesuatu yang terjadi dan datang dalam hidup manusia adalah atas izin Tuhan dan telah tercatat di lauful mahfuz.
·         Seringkali manusia terjebak men-Tuhan kan “logika dan rasa” sehingga manusia jarang  “me-logika cara kerja Tuhan dan me-rasa-kan kehadiran Tuhan dalam hidunya”
·         Tuhan itu adalah penghitung yang adil dan memberi balasan atas setiap kebaikan atau kejahatan sekecil apapun.
·         Sebagian manusia sesungguhnya tidak menginginkan cita-cita nya terkabul, hal ini terlihat dari ketidakrelevan-an cita-cita dan langkah.
·         Keberhasilan adalah bentuk keberfihakan Tuhan atas efektivitas langkah manusia.

III.  Kontemplasi
Sebagian orang mendefenisikan wirausaha sebagai cara mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, sehingga bisa hidup nyaman dan juga mewariskan pada 7 (tujuh) turunan. Akibatnya, langkah bisnis yang dilakukan selalu berorientasi pada pertumbuhan modal. Bahkan tak jarang  cara-cara yang ditempuh melanggar etika moral dan konsep ke Tuhan-an.   Sementara itu, para karyawan dianggap sebagai sumber biaya yang harus ditekan dan eksploitasi manusia menjadi tidak terelakkan. Para karyawan tak ubahnya seperti budak yang harus mengabdikan dirinya sepenuhnya pada sang Juragan. Ada ragam luka bathin yang tak pernah mengemuka di kalangan karyawan. Mereka tetap memilih bertahan karena tidak ada pilihan di luar sana. 

Disisi lain, sebagian orang  mendefenisikan wirausaha sebagai media perluasan kebermaknaan bagi banyak orang. Keinginan untuk menumbuhkembangkan usaha dilandasi oleh  semangat dan keinginan kuat menciptakan peluang hidup bagi banyak orang. Laba dibaca sebagai imbas dari kombinasi kesungguhan, efektivitas langkah  dan keberpihakan Sang Kuasa atas do’a-do’a yang berulang-ulang mengemuka.  Pada faham ini, karyawan di anggap sebagai titipan Tuhan yang harus dibahagiakan. Tanpa disadari, semangat sang pengusaha untuk berbagi pada karyawan telah menginspirasi semangat berjama’ah para karyawan untuk mendo’akan sang pemilik perusahaan dimana mereka bekerja dan menggantungkan hidupnya. Sang pengusaha tidak pernah merasa lebih hebat dari sang karyawan, sebab segala keberhasilan difahami sebagai bentuk cobaan seberapa jauh dia tetap mengingat Sang Pencipta.

Akan menjadi pengusaha yang seperti apakah yang anda pilih???
Share this article :

Posting Komentar

.

 
Copyright © 2015. ARSAD CORNER - All Rights Reserved