A. Pendahuluan
Sinkronisasi antara Pemda dan
Dunia Usaha menjadi suatu keharusan, sehingga targetan-targetan pembangunan
menjadi tepat sasaran. Untuk itu, komunikasi
antara pemerintah dan pelaku usaha perlu di intensifkan sehingga kedua
nya bisa berjalan seiring sejalan,
saling mendukung dan bahu membahu dalam satu judul yang sama; “membangun
Banyumas”.
Untuk itu, pelaku usaha harus
mengambil inisiatif dan memperkuat diri lewat menumbuhkembangkan organisasi.
Hal ini menjadi penting, apalagi dikaitkan dengan perkembangan global yang
menegaskan batas-batas wilayah dan bahkan negara. Di era informasi yang
demikian maju, segenap pelaku dunia usaha dipaksa keadaan untuk menyesuaikan
diri .
B. Assosiasi Pengusaha Sebagai Sumber
Inpirasi.
Ini memerlukan solusi
integratif mengingat tingkat urgensi eksistensi asosiasi,
khususnya bila dikaitkan dengan geliat usaha di lingkungan Kabupaten Banyumas.
Tak bijak menyalahkan siapapun, tetapi yang terbaik saat ini adalah menumbuhkan
gairah
dan spirit baru untuk
menyemangati kembali asosiasi-asosiasi yang ada. Upaya ini bisa dilakukan
secara bottom-up maupun dengan menggunakan metode top down. Ini hanya
masalah pilihan metode saja yang kesemuanya mengarah pada satu tujuan yang sama,
yaitu: “semakin semaraknya dunia usaha”. Satu hal yang menjadi catatan, kesemarakan
dunia usaha pasti akan berpengaruh pada tingkat kehidupan perekonomian masyarakat
Banyumas.
Untuk itu, sebagai wadah
bersatunya para pelaku usaha, asosiasi harus berinisiatif mencerahkan kembali
perwajahannya. “Nilai-nilai kebaikan dan implikasi positif” dari solidnya
asosiasi selayaknya dijadikan jargon untuk membangun kesadaran dan
sekaligus meningkatkan keinginan segenap
pelaku usaha untuk bergabung dan berpartisipasi aktif di dalamnya. Korelasi peningkatan eksistensi
asosiasi dengan peningkatan kapasitas usaha dari anggotanya harus terbangun di
setiap asosiasi. Aplikasi ragam pendekatan harus dikembangkan untuk
membentuk kembali semangat korsa di
tiap-tiap assosiasi. Dengan demikian assosiasi akan menjadi sumber inspirasi
bagi anggotanya untuk mengembangkan usahanya masing-masing.
C. Menakar Makna Asosiasi Bagi
Perkuatan Usaha Anggotanya
Sebagai illustrasi, pengingat dan
sekaligus penyemangat, berikut ini disadur beberapa kebermanfaatan dari
ber-asosiasi, antara lain :
1.
Sumber informasi.
Fakta menunjukkan bahwa kemajuan teknologi telah membuat informasi semakin
terbuka dan bahkan menembus batas-batas kewilayahan bahkan negara. Perkembangan
informasi yang begitu cepat perlu di ketahui dan sekaligus disikapi dengan
arif. Untuk itu, asosiasi perlu menyajikan ragam informasi berkaitan dengan
profesi yang sedang dijalankan oleh anggotanya.
2.
Media pemberdayaan anggota.
Persaingan yang tak mengenal batas kewilayahan memaksa pelaku usaha untuk
memberdayakan diri lewat peningkatan kapasitas untuk menghasilkan produk dengan
kualitas yang baik dan di back
up oleh manajemen yang tangguh. Lewat asosiasi, bisa dilakukan ragam aktivitas
peningkatan kapasitas yang berujung pada
peningkatan daya saing.
3.
Media strategis membentuk jaringan
antaranggota. “Jaringan” adalah cara memperkuat diri. Terkadang,
pada satu titik tertentu, seorang pengusaha memiliki peluang, tetapi disisi
lain punya keterbatasan menindaklanjutinya. Pada titik inilah jaringan
mutualisme sebagai jembatan untuk meraih kesuksesan bersama.
4.
Media penghubung anggota pada harapan
yang lebih luas. Hal ini bisa berbentuk perkembangan market, peningkatan
modal dan lain sebagainya.
5.
Media perjuangan penyampaian aspirasi
dan idealisme. Setiap
jenis usaha memiliki tensi dan idealisme nya sendiri-sendiri. Dalam hal ini,
asosiasi memegang peranan penting dalam mengakomodir segala gagasan dan
pemikiran serta mengembangkan
nilai-nilai perjuangan.
6.
Media Diskusi dan konsultasi. Dinamika
usaha sering tak tertebak sehingga situasinya sering menjadi tidak terkendali. Goncangan
sering datang dan berakibat pada in-stabilitas usaha itu sendiri. Lewat asosiasi, anggota bisa berbagi cerita
dan bukan tidak mungkin tertemukan solusi atas ragam permasalahan yang sedang
dihadapi seorang anggota.
7.
Sebagai media pelindung.
Setiap usaha mengidamkan stabilitas. Namun demikian, perjalanan usaha terkadang
memerlukan perlindungan yang lebih. Pada fase inilah diperlukan assosiasi untuk
melindungi dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anggotanya dalam
menjalankan usaha.
8.
Sebagai media pembentukan iklim
persaingan sehat. Asosiasi pengusaha biasanya
terbentuk dari keseragaman aktivitas, sehingga persaingan adalah bagian yang
tidak terhindarkan diantara anggota asosiasi itu sendiri. Namun demikian, terbentuknya ikatan moral
yang kuat diantara sesama anggota asosiasi, secara otomatis akan terbentuk
nuansa persaingan yang sehat.
9.
dan lain sebagainya
Penyajian beberapa kemanfaatan
asosiasi diharapkan mampu menaikkan minat segenap pelaku usaha untuk
menghidupkan kembali asosiasi yang mungkin sedang tertidur, atau
meningkatkan adrenaline anggota assosiasi yang sudah eksis untuk lebih
berkibar lagi.
D. Eksistensi Assosiasi dan
Implikasinya
Me-referensi pada sub bahasan
menakar makna asosiasi, eksistensi asosiasi menjadi linier terhadap
perkembangan usaha anggotanya. Dengan demikian, pemaparan ini diharapkan bisa membantu bagi lahirnya
semangat pelaku usaha untuk berorganisasi dalam asosiasi yang sesuai dengan
bidang aktivitasnya.
Sebagai sebuah stimulan, salah
satu upaya menekan tingginya angka pengangguran adalah menumbuhkembangkan dunia usaha. Untuk itu,
lahir dan tumbuh kembangnya para
wirausahawan sangat diharapkan banyak
pihak. Hal ini bisa difahami sebab implikasi dari pengangguran bisa menjadi
sumber keresahan sosial yang menyesakkan.
Atas cara baca itu,
pengembangan usaha para wirausahawan hendaknya tidak hanya difahami sebagai
upaya memupuk pertumbuhan modal, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan
kebermanfaatan bagi banyak orang. Dengan
demikian, pada saat para pengusaha mengembangkan karyanya, pada saat yang sama
pengusaha tersebut juga sedang meningkatkan kemuliaannya dipandangan Sang
Pencipta.
E. Pertumbuhan Investasi Adalah
Imbas
Pertumbuhan investasi
merupakan harapan semua pihak, sebab hal ini berkaitan dengan tumbuhnya
harapan-harapan baru dalam banyak hal. Namun
demikian, pertumbuhan investasi dipengaruhi oleh banyak faktor yang antara lain
adalah “kualitas wirausahawan”. Kualitas yang dimaksud menyangkut tentang
kualitas mental wirausahawan itu sendiri dan
ketangguhan manajemen usaha yang di jalani. Data empiris menunjukkan,
usaha-usaha yang di topang oleh
manajemen yang settle menunjukkan grafik pertumbuhan yang progressive lewat pengembangan ragam
inovasi dan kecepatan respon atas setiap perubahan. Untuk itu, lewat assosiasi
diharapkan akan terbentuk semangat untuk
meningkatkan kualitas manajemen dari usaha yang dijalankan oleh setiap
anggotanya.
F. Penghujung.
Demikian pemikiran sederhana tentang
urgensi membangun kembali eksistensi asosiasi dengan segala implikasi
positifnya dalam makna luas. Semoga bisa menginspirasi kebaikan, khususnya
dalam meningkatkan geliat dunia usaha di
wilayah Kab. Banyumas. Selamat Mengembangkan Karya dan sekaligus meningkatkan
kemuliaan dipandangan-Nya....!!!!!
Purwokerto,
15 April 2012
an.
Kadin Banyumas
Muhammad Arsad Dalimunte,SE,Ak
Wakil Ketua
Posting Komentar
.