KETIKA TPKAD MENJADI AKSELERATOR PERTUMBUHAN EKONOMI
Hari ini, 02 Juni 2016 dilakukan pengukuhan Tim Percepatan Akses keuangan
Daerah (TPKAD) Kab.Banyumas dan Forum komunikasi Jasa Keuangan (FKJK)
purwokerto. Pembentukan TPKAD ini merupakan bagiaan dari upaya mendorong
percepatan laju pertumbuhan ekonomi daerah melalui percepatan akses keuangan.
Keanggotaan TPKAD merupakan gabungan dari stake holder, antara lain Pemkab
Banyumas berikut SKPD-nya, Bank Indonesia, OJK, Hipmi Kab.Banyumas, Kadin
Banyumas dan assosiasi-assosiasi di lingkungan Kabupaten Banyumas. Secara umum, TPAKD ini akan menjalankan tugas
ebagai berikut :
- Mengevaluasi
percerpatan askses keuangan bagi para pelaku ekonomi.
- Memberikan
masukan berupa peluang dan tantangan kepada Pemkab Banyumas.
- Mengkoordinasikan
segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya-upaya percepatan akses keuangan
bagi para pelaku ekonomi.
- Melakukan
monitoring efektivitas strategi dan program.
- Melakukan
sosiaalisasi kepada masyarakat dan segenap stake holder
- Melakukan
koordinasi minimal 4 (empat) kali dalam setahun
- Menyampaikan
laporan perkembangan kepada Bupati Banyumas.
Dalam mengefektifkan
tugasnya, TPAKD bisa membentuk pokja-pokja yang melibatkan seluruh SKPD di
lingkungan Pemkab Banyumas.
Dalam sambutan dan arahannya, Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein menyampaikan bahwa hal yang ingin dicapai dari pembentukan TPAKD adalah mempermudah masyarakat dalam mengakses keuangan yang mempermudah mereka dalam menjalankan usahanya. Percepatan akses keuangan yang dimaksud tidak hanya sebatas modal saja, tetapi juga meliputi bantuan percepatan kemampuan masyarakat pelaku ekonomi untuk untuk berkesanggupan memenuhi persyaratan dalam mengakses modal. Bupati mencontohkan bagaimana membantu masyarakat petani agar lebih cepat dan lebih murah dalam pengurusan sertifikat sehingga bisa digunakan sebagai pinjaman modal kerja. Dengan keberadaan TPAKD ini diharapkan IKM-IKM akan mengalami percepatan pertumbuhan dan perkembangan serta melahirkan multiplier effect khususnya pertumbuhan ekonomi.
Bupati Banyumas juga menyampaikan
harapannya tentang optimalisasi potensi unggulan Banyumas juga terdorong melakukan
percepatan. Selama ini, Banyumas tercatat
sebagai peng-ekspor minyak atsiri terbesar nasional, namun bahan bakunya
masih berasal dari propinsi lain. Ini sebuah kesempatan yang terlewatkan dan
harus dicarikan solusi komprehensif sehingga bahan baku dipenuhi dari daerah
Banyumas saja. Demikian juga gula kelapa masih perlu didorong agar lebih
berkembang sehingga berkesanggupan memenuhi kriteria-kriteria yang
dipersyaratkan oleh para buyer luar
negeri. Untuk itu, TPAKD harus mengambil peran strategis dan memberi
jalan/akses sehingga para pelaku ekonomi dibidang ini memiliki modal yang cepat
dan aman.
Bupati Banyumas juga
mengingatkan tentang perlunya efekivitas TPAKD ini. Beliau menandaskan minimal
2 (dua) indikator yang harus terwujud, yaitu : (i) seberapa banyak IKM mampu mempekerjakan
orang/SDM sebelum dan sesudah adanya
TPKAD dan; (ii) pertumbuhan omzet yang berpengaruh
pada pertumbuhan ekonomi dan juga cadangan Devisa Kab Banyumas dari Eksport.
Dipenghujung, Ir.Achamad Husein sangat berharap TPAKD bisa bekerja secara
efektif sehingga akan menghidupkan perkenomian rakyat dan juga pertumbuhan
ekonomi pada umumnya.
Posting Komentar
.