TPID BANYUMAS MENJELANG RAMADHAN dan IDUL FITRI
A. PROLOG
Mengambil
tempat rapat di ruang rapat Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, TPID (Tim
Pengendali Inflasi Daerah) Banyumas di gelar pada tanggal 20 Mei 2016 dan
dimulai jam 09.30 Wib.
Dalam
prolognya, Bapak Denny selaku Kepala BI Perwakilan Purwokerto menyampaikan
bahwa rapat TPID ini agak krusial
mengingat Bulan Puasa sudah menjelang dna akan
dilanjutkan dengan lebaran. Pak Denny juga mengutip harapan Bupati Banyumas, “Kita perlu melakukan beebrapa hal yang bersifat antisipasi berkaitan dengan kenaikan harga-harga komoditas yang sangat berpengaruh dengan inflasi”. BI juga menilai bahwa Demand masyarakat terhadap produk dan jasa lebih tinggi dari kebiasaan. Hal ini didukung meningkatnya kebutuhan masyarakat akan uang kartal. Prakiraan penarikan uang karta di eks-karasidenan di kisaran 3,5 Triliun rupiah dan 60% nya terjadi di wilayah Purwokerto. Penarikan uang ini tentu diikuti dengan pemanfaatan uang untuk mengkonsumsi produk dan jasa, sehingga hal ini pasti berhubungan erat dengan dinamika inflasi. Untuk itu, langkah-langkah antisipasi harus segera dilakukan.
Mewakili
Bapak Kepala Sekda selaku ketua TPID menyambut “isu sentral” yang
disampaikan oleh Bapak Didik. Beliau juga menyampaikan kekhawatiranya adanya
kenaikan tarif angkutan menjelang ramadhan dan lebaran. Sebagai bagian dari
pengendalian dan perolehan data lapangan, TPID Banyumas juga berencana akan
turun ke lapangan seperti pasar, toko emas, gudang-gudang, daging, beras,
terigu dan lain sebagainya. Dipenghujung sambutan pembukaannya, beliau berpesan
agar TPID harus berjalan efektif agar masyarakat bisa tenang dalam menyambut
dan menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
B. PANTAUAN INFLASI
1. BPS (Badan Pusat Statistik).

Atas
Presentasi Bapak Edy Apro selaku ketua BPS, Pak Didik merespon perlunya
antisipasi terjadinya penimbunan sebab bisa menciptakan in-stabilitas.
2. BULOG
Bulog
menyampaikan bahwa Posisi stock beras
aman sampai Bulan September 2016. Artinya, 4 (empat) bulan ke depan
posisi cadangan beras pada posisi aman.
3. ASSOSIASI PEDAGANG BERAS
Realisasi
raskin sampai dengan 50% dan para
pemasok beras saat ini sedang concern memenuhi pasokan beras ke Bulog.
Percepatan penerimaan raskin
diharapkan akan efektif mengendalikan gejolak harga. Mereka juga berharap
masyarakat penerima raskin benar-benar mengkonsumsi berasnya dan bukan menjualnya. Sebagai antisipasi, kalau
memang terjadi gejolak harga tidak terkendali maka akan dilakukan operasi pasar (OP)
3. DINAS PERTANIAN
Ibi
Cucun selaku kepala dinas pertanian menyampaikan panen sudah sampai 25.000 ha
dan masih tersisa sedikit yang berasal dari masa tanam februari dan maret.
Beliau juga menginformasikan bahwa hasil meeting di Jakarta diperoleh ketegasan
bahwa “tidak ada
alasan Bulog untuk menolak gabah petani”. Aksi tanam juga sudah siap untuk lahan seluas 10 Ha. Disamping memenuhi
kebutuhan lokal, Banyumas juga masih bisa memenuhi kebutuhan daerah lain.
Keluhan petani adalah anjloknya harga beli gabah saat petani panen.
4. BAPELUH KP (KETAHANAN
PANGAN)
Bapeluh
menyampaikan bahwa gapoktan-gapoktan berjalan dengan baik dan sukses
menghasilkan beras kualitas premium dengan harga Rp 7.500.
5.DINAS PERIKANAN dan
PETERNAKAN
Ada
trend kenaikan pada daging ayam dari Rp 30.000/kg menjadi Rp 32.000,oo Telur juga mengalami kenaikan sekitar Rp
1000,00 yaitu dari Rp 19.000,00 menjadi Rp 20.000,oo. Kekhawatiran akan adanya
pengusaha menyimpan/menahan stock kedua
komoditas ini kemungkinan kecil karena sifat kedua produk itu tidak tahan lama.
Ada masalah seputar RPH (Rumah Pemotongan Hewan) dimana beberapa waktu lalu
terjadi pemotongan di tempat sendiri dan bukan di tempat seharusnya yaitu RPH.
Atas hal ini, sudah dilakukan pendekatan dan sosialisasi sehingga terbangun
kesadaran untuk mengikuti aturan yang ada. Dengan adanya perluas balai benih,
diharapkan efektif menjadi sumber benih. Secara umum stock aman untuk 3 (tiga)
bulan ke depan.
6. PERTAMINA
Dari
bagian Elpizi direncanakan akan ada tambahan 2 hari kerja untuk juni dan 3 hari
kerja di bulan juli. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji
sebagaimana pernah terjadi tahun lalu. Untuk kesediaan stock, pertamina akan
menyediakan satgas yang rutin memantau ketersediaan stock. Sebagai informasi, di Yogya dan Semarang,
Elpiji ukuran 5 (lima) Kg sudah di launching
namun di Purwokerto direncanakan dilakukan sesudah lebaran.
7. DISPERINDAGKOP
Sembako
(sembilan bahan pokok) dan 9 (sembilan) barang penting lainnya (seperti gas,
BBM dan lain sebagainya) merupakan komoditas yang terus diperhatikan
perkembangannya dari hari ke hari. Disperindagkop juga merangkul paguyuban
pasar untuk mempermudah akses informasi harga dan ketercukupan stock. Disperindagkop
juga mengalami kesulitan dalam meng-akses data valid tentang stock dan
sirkulasi pasokan khususnya di gudang-gudang. Ada hal menarik dari arahan Pak
Didik dimana para kepala pasar perlu memahami suasana kebathinan dan dinamika
harga-harga produk di pasar.
8. ESDM
Arus
mudik akan melalui wilatah Banyumas. Oleh karena itu perlu antisipasi stock dan
jalur distribusi arus mudik dan arus balik sehingga jangan sampai terjadi
kelangkaan stock dan antrian yang panjang.
6.DINSOSNAKER
Kaitannya
dengan inflasi, menjelang lebaran
perusahaan swasta biasanya membagi THR
(Tunjangan Hari Raya). Hal ini tentu berpengaruh pada tingkat inflasi mengingat
jumlah karyawan/ti swasta lebih kurang berjumlah 42.000 orang yang kalau
dirupiahkan lebih kurang 56 Milyar.
7. KADIN BANYUMAS
Kadin memasukkan
gagasan perlunya pengendalian dari sisi permintaan (demand) melalui pendekatan-pendekatan kreatif. Sebagai contoh
adalah pelibatan MUI dalam mengkampanyekan perlunya hidup hemat dan sederhana.
Contoh lain adalah pelibatan sosiolog dan psicholog dari universitas untuk
merumuskan pola pendekatan keasadaran dan control pola konsumsi.
8. BAPPEDA
Sebagaimana
pertemuan sebelumnya dimana Bapeda diinstruksikan untuk mendorong terbentuknya
sistem informasi yang terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat mengakses
informasi. Pak Eko menyampaikan
pola-pola peng-informasian kreatif berbasis pemberdayaan. Sebagai contoh
pelibatan komunitas-komunitas yang memiliki kepedulian dalam pemberitaan (baca:
blogger).
Dipenghujung, Pak Denny menyampaian gagasan agenda bulanan TPID yang dibagi menjadi 4 (emapt) langkah, yaitu ; 1. analisis inflasi bulanan (minggu 1); 2. Survey pemantauan harga mingguan ; 3. Rakor TPID menyikapi Hasil Survey Pemantauan Harga (minggu 2-3); 4. Melakukakn aksi dan press release strategi bulanan (Minggu 3-4). Pembentukan Grup WA TPID juga dikemukakan sebagai cara membangun intensitas komunikasi tanpa menghilangkan efektivitas.
Posting Komentar
.