KEANGKERAN dan KUTUKAN STADION GELORA GUNTUR DARJONO MASIH
BERLANJUT BAGI PERSIBAS BANYUMAS
Jalannya
Pertandingan

Seperti
dugaan banyak orang sebelumnya, “Derby Ngapak” antara Persibangga dan Persibas
berlangsung ketat. Persibas berhasil menyeimbangkan kedudukan setelah sempat tertinggal
1-0 dari tuan rumah. Dalam tempo tinggi, kedua tim tampil ngotot dan beradu
strategi. Sampai turun minum babak pertama, score tetep imbang 1-1. Memasuki
babak kedua, tim tuan rumah mengambil inisiatif menyerang demi meraih poin
penuh dikandang sendiri. Berbagai serangan dibangun namun masih bisa dibaca dan
dipatahkan barisan pertahanan Persibas. Namun, Persibangga tidak mau berhenti
memborbardir pertahanan Persibas Banyumas. Konsistensi, Ketekunan dan
kekompakan bermain yang ditunjukkan Persibangga akhirnya berbuah manis dan
berhasil mengubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan tuan rumah. Persibas tampak
belum menyerah dan mencoba membangun serangan disisa waktu yang ada. Sepertinya
tuan rumah merubah strategi dan fokus mempertahanan keunggulan sehingga memilih
bermain bertahan. Keadaan ini tentu menyulitkan para pemain Persibas Banyumas
untuk menembus peratahanan rapat yang diperagakan oleh Persibangga. Sedikit
insiden antar pemain terjadi sehingga memaksa wasit mengeluarkan 2 (dua) kartu
merah, 1 (satu) untuk Persibangga dan 1 (satu) untuk Persibas Banyumas. Sampai
pluit panjang berbunyi, skor tidak berubah dan keunggulan milik tim tuan rumah
dengan skor akhir 2-1.
What Next..???
Setelah dikalahkan Persibangga
2-1 di ajang Bupati Purbalingga Cup beberapa waktu lalu, di stadion yang sama
Persibas mengalami hasil serupa dengan skor
yang sama pula di event TSC. Sepertinya keangkeran dan kutukan Stadion Gelora
Darjono masih berlanjut bagi Persibas. Ratusan Supporter setia Persibas yang
mendatangi stadion itu harus pulang dengan kekecewaan. Kekalahan serupa harus
diterima dengan jiwa besar. Kekecewaan yang sama juga dialami para pemain, pelatih,
manajemen dan pengurus Persibas Banyumas. Kenyataan ini menjadi pukulan berat, Namun
hal ini bukanlah akhir dari sebuah turnamen panjang. Kekalahan ini harus
dijadikan cambuk dan bahan evaluasi untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan
pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
Persibas belum habis dan turnamen
ini masih panjang. Secara fair Persibas harus mengakui kekalahan tersebut namun
harus bisa menjadi inspirasi lipatas energi untuk menjadi lebih baik di
pertandingan berikutnyaa. Seperti tekad awalnya, keikutsertaan Persibas bukan
untuk penggenap tetapi sungguh-sungguh ingin menorehkan sejarah yang
membanggakan. Ini memang pengalam Persibas untuk ikut turnamen besar sesudah
divis utama dibekukan, namun berlajar cepat harus dilakukan untuk tidak menjadi
bulan-bulanan tim lawan. Adaptasi segaa aspek harus disegerakan untuk membangun
dan seklaigus menjaga asa eksistensi Persibas Banyumas di kancah persepakbolaan
nasional. Persibas akan terus memompa semangat pemain, meningkatkan skill
teknis individu, membangun kekompakan tim dan juga memperbaiki mental pemain
didalam maupun diluar lapangan.
Semoga esok menjadi lebih
baik...amin!..!!
Posting Komentar
.