DARI AGENDA PENILAIAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Sambutan Bupati Banyumas Ir Achmad Hussein menjadi pembuka agenda ini. Dalam sambutannya, Bupati Banyumas sangat apresiate atas masuknya Kabupaten Banyumas
menjadi salah satu nominator. Disatu sisi ini, capain ini merupakan sebuah
kebanggaan dan disisi lain berharap capaian ini menjadi inspirasi energi untuk berkarya lebih baik. Untuk mendukunk
kesuksesan agenda penilaian ini, Bupati Banyumas meminta kepada segenap
jajarannya dan juga perwakilan stake holder yang hadir untuk ikut
mendukung agenda penilaian ini dengan maksimal dan apa adanya.
Sementara itu, Bu Dra.Ratna mewakili tim penilai menyampaikan
apresiasinya atas respon luar biasa dari Pemkab Banyumas dan segenap
stakeholder yang hadir mengingat Hari Sabtu merupakan hari libur di lingkungan Kabupaten Banyumas.
Bu Rata datang bersama 5 (lima)
orang tim penilai indipenden dan beberapa orang tim penilai utama. Dalam
penjelasan singkatnya, aspek-aspek yang akan dinilai terdiri dari beberapa
aspek, yaitu : aspek top dawn, aspek bottom up, Aspek teknis, aspek politis,
dan aspek inovasi. Sebagaimana semangat dari pegelaran event lomba ini, Tim
penilai ingin melihat sejauh mana perencanaan me-refresentasikan suara
masyarakat bawah. Atas hal itu, penguji akan banyak bertanya seputar sejauh
mana kehadiran pemerintah atas ragam keluhan dan keresahan masyarakat.
Hadir dalam barisan yang akan dinilai (cq. Kabupaten Banyumas) antara
lain; Bupati Banyumas, Ketua DPRD, Sekda dan jajaran SKPD di lingkungan
Kabupaten Banyumas, perwakilan camat, perwakilan lurah dan segenap stake holder. Di barisan stake holder ada
pimpinan BI Purwokerto, Pimpinan BPS Purwokerto, awak media, organisasi wanita, organisasi
masyarakat, organisasi perlindungan anak, organisasi pelaku usaha/Kadin
Banyumas, perwakilan masyarakat kampus (Univ.Jenederal Soedirman dan Unwiku),
Budayawan dan lain sebagainya.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, agenda ini merupakan
penilaian tahap II, setelah tahap I sudah dilakukan melalui uji dokumen. Tahap
II ini menggunakan pola wawancara dan cross-check lapangan. Bobot penilaian tahap
ini sebesar 60% (enam puluh prosen). Pasca
Tim Penilai Utama da Indipendent melakukan uji serupa dengan 5 (lima) nominator lainnya, selanjutnya
akan ditetapkan satu juara yang kemudian
akan mewakili Propinsi Jawa Tengah untuk lomba tingkat nasional memperebutkan
penghargaan yang bernama "Pangripta Pusantara".
Sesi penilai pun dimulai dengan presentasi Kepala Bappeda Kabupaten
Banyumas (cq. Pak Eko). Waktu yang diberikan 30 (tiga puluh) menit. Dalam
presentasinya, Pak Eko menyampaikan bahwa dalam membuat perencanaan, Bapeda Banyumas
melalui 4 (empat) tahap, yaitu ; (i) Musrenbang Des/Kelurahan, Musrenbang
kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. Melalui tahapan ini maka perencanaan
bisa menyerap aspirasi masyarakat dengan baik. Alur rumusan penanganan masalah dimulai dari
penyusunan isu strategis, permasalahan makro pembangunann, rumusan penanganan
masalah dalam bentuk kebijakan, strategi dan tujuan dengan memperhatikan kesesuaian
dengan prioritas provinsi dan nawacita (tingkat nasional).
Ada 12 (dua belas) isu strategis di Wilayah Kabupaten Banyumas, yaitu
:
1.
masih
tingginya angka kemiskinan dan pengangguran
2.
Kurangnya
pemerataan keterjangkauan, ketersediaan, mutu dan relevansi pendidikan.
3.
Belom
optimalnya akses, pemerataan, mutu pelayanan kesehatan, keluarga berencana dan
perlindungan sosial.
4.
Belum
optimalnya iklim investasi dan usaha.
5.
Rendahnya
daya saling dan daya jual destinasi pariwisata
6.
Rendahnya
daya saing produk lokal, koperasi, IKM dan UMKM
7.
Belum
optimalnya produktifitas pertanian dalam arti luas secara kuantitas, kualitas
dan kontinuitas
8.
Kurangnya
ketersediaan infrastrutur daerah untuk menunjang perkembangan wilayah.
9.
Menurunnya
daya tampung dan daya lingkungan hidup, serta tingginya bencana alam
10.
Belum
optimalnya penyelenggaraan pelayanan publik dan tata pemerintahan yang baik
11.
Pemenuhan
kebutuhan energi belum merata
12.
Belum
terwujudnya kesetaraan gender dalam pembangunan.
Sementara itu, beberapa prioritas Kab.Banyumas di Tahun 2016
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
sinergisme prohram kemiskinan dan pengurangan pengangguran.
2.
Meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan
3.
Meningkatkan
kemampuan pengelolaan keuangan daerah untuk mendukung efieiensi, efektivitas
birokrasi yang semakin produktif.
Sisi Lain
Dari penjelasan Pak Eko, terinformasikan bahwa kontribusi
industri olahan menyentuh angka 18% dan
pertanian menempati urutan berikutnya. Berdasarkan data tersebut, tanpa
disadari Banyumas telah bergeser dari pertanian menjadi industri. Sementara
itu, Pimpinan BI Purwokerto menyampaikan ada 3
(tiga) sektor yang menjadi pertahanan Banyumas, yaitu ; (i) Pertanian, perikanan dan peternakan; (ii) Industri
Pengolahan dan; (iii) perdagangan eceran. Tingkat pertumbuhan Banyumas juga
realtif lebih tinggi dibandingan kabupaten-kabupaten lainnya. Sejalan dengan
itu, angka inflasi di Kab.Banyumas juga tergolong paling rendah di wilayah Jawa
Tengah.
Tanya Berujung Do’a

Posting Komentar
.